Lima Tahun Miliki Kartu JKN, Akses Layanan Dengan Mudah Tanpa Biaya

  • Bagikan

POLEWALI RADAR SULBAR – Manfaat yang didapatkan dari program JKN yang dikelola oleh BPJS Kesehatan telah dirasakan oleh sebagian besar masyarakat. Salah satunya Rahmania (34), warga Desa Tangnga-Tangnga, Kecamatan Tinambung, Kabupaten Polewali Mandar.

Rahmania saat ditemui di Puskesmas Tinambung bersama dua orang anaknya. Ia mengatakan mengalami gatal-gatal di tubuhnya sejak semalam. Karena tidak tahan, akhirnya dirinya memeriksakan diri ke puskesmas.

”Sejak semalam rasanya gatal di badan. Takutnya kalau ada alergi,” ungkapnya.

Ditemani sang buah hati, Rahmania memeriksakan diri dengan memanfaatkan Kartu JKN yang dimilikinya. Rahmania juga mengatakan sudah kurang lebih lima tahun lamanya menjadi peserta PBI.

”Sekarang ini saya pakai JKN. Sudah berkali-kali saya pakai kartu ini untuk berobat selama kurang lebih lima tahun menjadi peserta,” jelasnya.

Akibat adanya perubahan suhu di tempatnya tinggal, menjadi alasan ia merasakan gatal-gatal di sekujur tubuhnya. Tak kuasa menahan gatal, Rahmania akhirnya mendapatkan pengobatan dari dokter di Puskesmas Tinambung. Meski berobat sebagai peserta JKN, Rahmania merasa tidak ada diskriminasi yang dilakukan oleh petugas kesehatan di Puskesmas.

”Pelayanannya seperti pasien umum, tidak ada diskriminasi meski saya pemegang kartu JKN. Dokter dan perawat semuanya ramah-ramah,” tutur Rahmania.

Usai diperiksa oleh dokter, Rahmania mengatakan dirinya diberikan resep obat minum serta salep untuk mengobati gatalnya. Telah mendapatkan pelayanan kesehatan seperti itu, Rahmania merasa senang karena tidak diminta untuk membayar biaya berobat sama sekali.

”Selama lima tahun menjadi peserta PBI, tidak pernah sekalipun saya dimintai biaya berobat. Kali ini pun juga sama. Padahal pelayanan kesehatan yang saya terima sangat baik, tapi tetap tidak diminta membayar,” jelas Rahmania.

Saat pertama kali menggunakan kartu JKN, Rahmania mengaku sempat takut apabila dimintai biaya berobat. Saat itu dirinya tengah berobat akibat sakit perut yang dideritanya.

”Waktu pertama kali pakai JKN, dulu saya sempat ragu dan takut kalau ujung-ujungnya dimintai biaya untuk berobat. Tapi ternyata tidak sama sekali, saya bersyukur untuk itu,” terangnya.

Rahmania mengaku bersyukur sampai saat ini dirinya tetap terdaftar sebagai peserta JKN. Meski sudah beberapa kali merasakan manfaatnya, Rahmania merasa bersyukur program yang dimiliki BPJS Kesehatan ini terus berlangsung hingga saat ini.

”Tidak kebayang gimana jadinya kalau program ini tidak ada. Setiap mendadak sakit pasti pusing soal biaya berobat. Ya kalau sakitnya ringan, kalau sakitnya berat hingga menghabiskan uang jutaan rupiah pasti semakin membuat pusing pasiennya. Untungnya sampai sekarang program ini terus berjalan sehingga masyarakat terutama dari kalangan menengah ke bawah bisa merasakan manfaat berobat gratis,” jelasnya.

Rahmania juga mengimbau kepada masyarakat yang belum menjadi peserta JKN untuk segera mendaftarkan diri.

”Program pemerintah ini bagus sekali. Sangat membantu masyarakat kecil yang sedang tertimpa musibah sakit. Makanya saya mengimbau untuk segera menjadi peserta JKN kepada yang belum terdaftar sebagai peserta,” tutur Rahmania.

Dengan terdaftar sebagai peserta JKN, warga tidak lagi bingung memikirkan biaya berobat apabila sewaktu-waktu menderita sakit.

”Karena sakit datangnya kan mendadak. Jadi kalau sudah punya kartu JKN, kapan saja berobat tidak lagi menjadi persoalan. Kita bisa memanfaatkan kartu ini kapan saja dan di mana saja,” ungkapnya.

Sudah lama merasakan manfaatnya, Rahmania berharap pelayanan kesehatan yang diterima oleh para peserta JKN dapat ditingkatkan.

”Dokter dan perawatnya sudah ramah. Meski begitu, akan lebih baik kalau pelayanan kesehatannya terus ditingkatkan menjadi lebih baik. Jadi semua peserta dapat merasa puas terhadap program JKN ini,” jelas Rahmania. (rls/mkb)

  • Bagikan

Exit mobile version