Distapang Sulbar Launching Program Desa B2SA di Mamuju Tengah

  • Bagikan

TOPOYO, RADAR SULBAR –Dinas Ketahanan Pangan (Distapang) Provinsi Sulawesi Barat menggelar Sosialisasi dan Launching Desa B2SA di Desa Tumbu, Kecamatan Topoyo Kabupaten Mamuju Tengah, Rabu 10 Juli 2024.

Pj. Ketua TP PKK Sulawesi Barat ibu Sofha Marwah Bahtiar menyampaikan, kegiatan itu bertujuan melakukan pencegahan dan penanganan masalah stunting. Pemberian memberikan makanan sehat, dan Bergizi kepada Balita Stunting, dan Ibu hamil Kekurangan Energi Kronik (KEK) dalam rangka ; Menciptakan Generasi Emas Indonesia– Tahun 2045.

Acara Sosialisasi dan Launching Desa B2SA ini turut dihadiri oleh sejumlah pejabat antara lain ; Pj, Gubernur Sulawesi Barat , Danrem Tatag, Kapolda Sulbar yang di Wakili Kapolres Mateng, Kabinda (Badan Inteljen Negara), dan Wakil Bupati Mateng dan Undangan peserta Sosialisasi dan Launching B2SA – PKK Kabupaten, PKK Kecamatan Topoyo, Puskesmas Topoyo, dan PKK Desa Tumbu serta Kader Posyandu dan sebanyak, 40 Keluarga Balita Stunting Bersama Aparat Desa Tumbu Mateng.

Turut hadir PJ Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin menyampaikan, Penanganan masalah stunting akan lebih efektif jika dilakukan pada intervensi 1000 HPK (1000 hari Pertama Kehidupan). Yaiotu pemberian makanan bergizi pada saat kehamilan dan 2 tahun pertama setelah lahir.

“Pencegahan stunting harus dilakukan pada masa kehamilan dan sebelum balita berumur 2 (dua) tahun,” ujar Bahtiar .

Kepala Distapang Provinsi SulbarWaris Bestari menjelaskan, pada tahun 2024 ini telah membentuk Desa B2SA di 6 (enam) kabupaten. Semua kabupaten masing-masing mendapatkan bantuan 1 desa B2SA.


“Alhamdulillah, semua kabupaten di Sulawesi Barat telah kami berikan bantuan masing-masing 1 desa B2SA”, ujar Waris

Ketua TP PKK Desa Tumbu, Haramiah menambahkan, Pemberian makanan sehat dan bergizi dengan konsep B2SA ini akan diberikan kepada 40 orang sasaran yeng terdiri dari balita stunting, balita wasting dan underweight serta ibu hamil KEK (Kekurangan Energi Kronik). Makanan sehat dan bergizi akan diberikan sebanyak 50 kali pemberian dengan durasi 3 kali seminggu. Sehingga program ini akan berlangsung selama 3 sampiu 4 bulan.

“Kami berterima kasih atas pemberian bantuan makanan sehat dan bergizi ini karena sangat membantu kami dalam mengatasi masalah stunting di desa kami,” tutup Haramiah. (*)

  • Bagikan