POLEWALI RADAR SULBAR — Kabupaten Polewali Mandar sebagai penghasil buah kakao (coklat) terbesar di Sulawesi Barat, semakin dilirik oleh investor luar negeri. Ini dalam upaya pengembangan jaringan usaha mereka untuk pemenuhan jaminan kebutuhan pasokan biji kakao.
Seperti halnya yang dilakukan perusahaan kakao luar negeri Sustain Barry Callebaut dan Delfi Group, Singapura (Perusahaan Industri Ceres) melakukan kunjungan ke Gudang Kakao PT. Bumi Surya Selaras milik H. Samsul Mahmud atau Aji Assul (AA), Selasa, 2 Juli.
Kedatangan pengusaha kakao luar negeri ini disambut langsung oleh Mastoni Ahmad selaku Manager Traceability PT. Bumi Surya Selaras yang terletak di jalan Poros Mambu Desa Mapilli Barat Kecamatan Luyo Polewali Mandar.
“Pak Aji Assul masih ada agenda kerja di Jakarta sampai saat ini. Beliau memberikan apresiasi penuh atas adanya kunjungan dari perusahaan produsen coklat dan produk kakao berkualitas tinggi yang terkemuka di dunia. Ini menandakan bahwa peluang pasar hasil biji kakao kita memiliki tren dan jaringan yang sangat baik ” ujar Mastoni Ahmad.
Rombongan dari Singapura tersebut dipimpin oleh Head Sustain Barry Callebaut, Maria Benedikta Premati R. Maksud kedatangan mereka yakni ingin melihat secara langsung alur biji kakao yang diproses dari petani hingga di ekspor.
“Kami tertarik dengan pola management yang dilakukan perusahaan Pak Aji Assul ini. Mulai dari pendampingan petani coklat, hasil yang bagus dan meningkat hingga tingkat kepercayaan masyarakat dalam mengakses harga lalu bermitra ” kata Maria Benedikta menambahkan.
Pola kemitraan yang dilakukan antara PT. Bumi Surya Selaras dengan petani kakao di Polewali Mandar Sulawesi Barat, termasuk pola kemitraan inti plasma. Di mana, perusahaan bertindak sebagai inti dengan memberikan penyuluhan, pembinaan, bantuan berupa beberapa alat pertanian, harga beli yang cukup tinggi dan bonus yang didapatkan petani kakao sertifikasi pada tiap tahunnya.
Sedangkan petani kakao bertindak sebagai plasma melakukan penyediaan lahan yang berisi pohon kakao, melakukan perawatan, dan hasil panen biji kakao yang telah dikeringkan selama empat hari kemudian dibawa ke perusahaan untuk dijual. (mkb)