MAMUJU, RADAR SULBAR — Budidaya ikan Nila berpotensi menjadi sumber pendapatan baru bagi masyarakat.
Karenanya Pj.Gubernur Sulbar mendorong pengembangan budidaya Ikan Nila di Sulbar dan berharap Sulbar menjadi pusat komoditi Ikan Nila.
“Budidaya ikan Nila hendak saya dorong menjadi sumber pendapatan baru masyarakat Sulbar. Kita jadikan percontohan untuk budidaya ikan nila. Kita buat tanpa pakai APBD,” kata Bahtiar, Selasa 2 Juli 2024, usai menyebar 3 ribu lebih benih ikan nila di halaman pemprov Sulbar selasa sore kemarin.
Dia juga mendorong agar kabupaten hingga desa juga bisa membuat pusat pembibitan ikan nila.
“Ini ada manfaatnya, bisa menghasilkan ratusan juta hingga miliaran ekor. Masyarakat bisa jualan benih ikan nila dan bisa juga budidaya pembesaran ikan nila,” tambahnya.
Pemprov sudah memulai lewat Dinas Kelautan dan Perikanan Sulbar, sesuai arahannya pusat pembibitan Nila sudah membuahkan hasil.
“Provinsi ini memiliki sembilan sungai besar yang sangat potensial dikembangkan sebagai pusat budidaya ikan tawar. Pemprov Sulbar juga mengundamg swasta manfaatkan potensi air sungai Sulbar untuk budidaya ikan air tawar,” harapnya.
Komoditi ini, lanjut Bahtiar memiliki prospek sangat meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya di Sulbar.
“Empat bulan budidayanya sudah bisa panen. Saya minta bantuan OJK dan seluruh Bank Himbara (BRI, BNI, bank Mandiiri dan BSI) serta bank Sulselbar menyalurkan sisa KUR Sulbar yang masih ada sebesar Rp2,2 Triliun yang belum dimanfaatkan,” ujarnya.
Apalagi, KUR Mikro dibawah Rp100 juta bunga hanya 6 persen pertahun. Sedangkan KUR super mikro dibawah Rp.10 juta rupiah bunga 3 persen pertahun dan tanpa agunan sesuai Peraturan Menko Perenomian RI.
“Saya juga sedang upayakan memohon tambahan KUR hingga tujuh hingga delapan triliun rupiah untuk masyarakat Sulbar tahun 2024. Pagu KUR bisa sampai Rp500 juta rupiah,” paparnya.
Ia mengajak masyarakat Sulbar memanfaatkan kesempatan ini dan berbondong-bondong ke Bank Himbara dan Bank Sulselbar manfaatkan peluang KUR untuk modal usaha UMKM rakyat.
“Jika bisa disalurkan delapan triliun rupiah pada tahun 2024 pasti akan sangat menggerakkan ekonomi masyarakat Sulbar,” tandasnya.(jaf)