POLEWALI RADAR SULBAR — Sebanyak 170 jamaah haji Kloter 9 asal Kabupaten Polewali Mandar tiba di Bumi Tipalayo Minggu sore 30 Juni 2024. Tangis haru dari para keluarga yang sudah menunggu jamaah haji ini sejak Minggu siang di Gedung Nusantara Gadis Lapangan Pancasila Pekkabata.
Pantauan Radar Sulbar, setibanya jamaah haji di Gedung Nusantara Gadis, mereka disambut anggota keluarga yang sudah menunggu untuk menjemput sejak Minggu siang.
Tangis haru mewarnai kedatangan para jamaah haji asal Kabupaten Polman itu yang berpisah dengan keluarga masing-masing selama sekira 42 hari.
“Seneng dan bahagia kami rasakan dan bersyukur dikasih kesehatan kekuatan menjalankan segala rangkaian ibadah haji di tanah suci sehingga kita bisa kembali ke Polman,” kata Azwar Jasin, ketua rombongan jamaah haji kloter 9 asal Polewali Mandar.
Ia mengungkapkan kloter 9 asal Polman berangkat ke tanah suci berjumlah 171 orang. Tetapi sepekan sebelum kepulangan ke tanah air salah seorang jemaah haji bernama Abdul Rahman Kaco Bolong alamat Desa Kurma Kecamatan Mapilli meninggal dunia di Makkah karena sakit.
Kloter 9 Embarkasi Makassar ini merupakan gabungan jamaah haji asal Polman dan Mamuju. Ia mengaku meninggalkan Bandara Jeddah Arab Saudi, Sabtu siang kemudian tiba di Bandara Hasanuddin Makassar, Minggu 30 Juni pukul 06.00 Wita. Kemudian beristirahat sebentar di Asrama Sudiang Makassar dan melanjutkan perjalanan ke Polewali sekira pukul 10.30 Wita dan tiba di Polman pukul 16.30 Wita.
“Rasa haru dan bahagia bisa tiba kembali di Polman dan disambut oleh keluarga. Kami berada di Mekkah dan Madinah selama 42 hari menjalankan rangkaian ibadah haji,” ujar Azwar Jasin yang juga Kadis Sosial Polman ini.
Ia juga mengungkapkan satu orang jemaah haji asal Polman bernama Halijah Binti Gani asal Lagi-agi Campalagian terpaksa pulang dari Makassar menggunakan mobil ambulance karena mengalami sakit. Jamaah haji tersebut langsung dibawa ke RSUD Hajjah Andi Depu Polewali untuk menjalani perawatan. Menurut Azwar Jasin, jemaah haji tersebut sejak di Makkah memang sempat dirawat karena mengalami sakit. Saat kepulangan ke tanah air kondisinya kembali sakit terpaksa saat tiba di asrama Haji Sudiang langsung ditangani klinik.
“Kami juga mengapresiasi pemerintah karena selama menjalankan ibadah haji mendapat pelayanan yang luar biasa. Termasuk penanganan kepada jamaah lansia yang sangat diperhatikan oleh panitia haji Indonesia baik di tanah air maupun di Makkah saat melaksanakan ibadah haji,” tandasnya.
Salah seorang jamaah haji lainnya, M Ilyas menceritakan, selama melaksanakan ibadah haji, Ia sangat merindukan kelurganya. Meski begitu, jamaah haji asal Darma ini juga tidak melupakan momen momen kebahagiaan saat diberikan kesempatan untuk melaksanakan ibadah haji.
Saat penjemputan jemaah haji ini ada beberapa yang mengaku kehilangan dompet dan barang berharganya. Kondisi berdesakan saat penjemput menunggu kedatangan keluarganya dimanfaatkan oknum yang melakukan kejahatan atau pencopet. (mkb/jaf)