POLMAN, RADAR SULBAR – Andi Bebas Manggazali dinilai punya modal kuat dan keunggulan untuk memenangkan kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) November 2024 mendatang.
Andi Bebas yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) dianggap sebagai figur paripurna yang akan ikut ambil bagian dalam kontestasi lima tahunan itu di Polman.
Pengamat Politik Lembaga Trust Indonesia, Fakhruddin mengungkap sejumlah keunggulan yang dimiliki mantan camat Luyo itu jika maju pada Pilkada serentak tahun ini.
Pertama, personal figur yang diterima oleh masyarakat. Alasannya Bebas memiliki kepribadian hangat, ramah, serta memiliki pola komunikasi yang baik dan mudah dipahami masyarakat.
Maka tidak heran, apabila masyarakat dari segala usia terutama kalangan anak milenial, akan condong memberikan dukungan kepada ayah empat anak itu.
Dibuktikan dengan hobi dan sejumlah komunitas digeluti, mulai dari dunia otomotif hingga olahraga karate.
“Kalau peluang Bebas Manggazali sangat besar. Kenapa, karena Bebas Manggazali punya kedekatan ke masyarakat. Dia mudah berbaur. Terkadang hobi dimiliki juga sangat bermasyarakat,” ucapnya.
“Bebas berbeda dengan yang lain. Bebas ini naisanggi amandaran (tahu tentang karakter/ perilaku Mandar). Dia tau sehingga dia akan selalu mendahulukan kepentingan rakyat daripada kepentingan pribadi,” lanjut Fakhruddin.
Keunggulan kedua yang tidak dimiliki kandidat lain, Bebas punya pengalaman dalam mengelola pemerintahan. Mulai Pj Kepala Desa di Luyo dan lanjut jadi Camat di Luyo, kampung pedalaman dan terpencil Polman.
Saat Sulbar mekar jadi provinsi baru, lepas dari Sulsel, Andi Bebas diamanatkan jadi Kadis Tenaga Kerja. Kemudian jadi karateker Bupati Mamuju, dan diamanatkan sesuai disiplin ilmunya.
Lalu kadis perumahan dan pemukiman Sulbar, setelah gempa dahsyat menghantam Mamuju, Majene dan sebagian Polewali pada 2021 silam. Tahun 2019, tepatnya 30 Desember 2019, dia kembali mendapat amanat sebagai Sekda Polman.
Dengan segudang pengalaman itu, kata dia tentu dia mengetahui masalah dan punya solusi yang akan diberikan untuk membawa perubahan Polewali Mandar.
“Sosok pemimpin memang yang dibutuhkan masyarakat Polman adalah yang mengetahui karakteristik tentang Polman. Dia harus tau potensi apa yang ada di Polman yang bisa dikembangkan,” ujarnya.
Karena secara geografis, Polman memiliki potensi yang bisa dikembangkan dan tanpa mengurangi kearifan lokal sebuah daerah. Baik itu budaya, seni pertanian, perkebunan dan laut.
“Contoh Wonomulyo yang terkenal dengan pertanian, sehingga bisa swasembada pangan. Di pegunungan terkenal dengan perkebunan. Di pesisir pantai terkenal nelayan dan masih banyak potensi daerah yang harus bisa perkenalkan keluar,” ungkapya.
Polman juga dikenal sebagai bagian dari masyarakat religius, seperti Imam Lapeo.
Potensi ini perlu dikelola dengan baik, sehingga ada identitas daerah yang bisa ditonjolkan. Tidak hanya terkenal di Sulbar, tetapi luar Sulbar hingga manca negara.
Oleh karena itu, mengembangkan potensi itu dibutukan sosok pemimpin yang punya keinginan dan pengalaman dalam bidang pemerintahan dan punya jaringan luas.
Fakhruddin menganalisa hanya sosok Bebas yang dianggap mampu mewujudkan itu dengan pengalaman yang dimiliki. “Kalau dari segi mampu pasti Bebas punya pengalaman dan tiga puluh tahun menjadi ASN bukan waktu singkat,” tuturnya. (*)