POLMAN, RADAR SULBAR – Sejumlah figur calon kepala daerah (Cakada) di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat, mulai bermunculan.
Setidaknya ada sekitar enam lebih kandidat mencuat ingin maju untuk memperebutkan kursi pimpinan Bupati Polewali Mandar.
Kemunculan nama-nama figur itu bukan tanpa alasan. Masing-masing memiliki modal dengan berbagai latar belakang. Mulai dari birokrat hingga politisi.
Pengamat Politik Fakhruddin memprediksi pemilihan kepala daerah di Polewali Mandar akan diikuti sekitar dua sampai tiga pasangan calon.
“Bisa jadi dua dan tiga, karena ini sementara masih perebutan rekomendasi,” ujar Fakhruddin dalam sebuah diskusi interakti Bincang Herald dengan tema “Polman Memanggil” yang digelar di Lapak Kopi Abangda, jalan Hertasning, kota Makassar, Rabu malam 26 Juni 2024.
Dalam bincang politik dengan diskusi ini, Fakhruddin mengajak kepada masyarakat untuk jeli menentukan pilihannya.
Ia meminta agar masyarakat memilih pemimpin atau calon bupati yang punya rekam jejak baik dan sosok mengetahui kondisi Polman.
“Yang harus diketahui adalah memilih pemimpin yang mengerti karakteristik Polman. Karena kemarin di Polman dua periode dipimpin oleh politisi,” ucapnya.
“Jadi kita tahu ketika politisi yang memimpin. Apa yang dia tinggalkan itukan bisa jadi penilaian tersendiri. Dan apa yang ditinggal kan ketika dipimpin birokrasi,” lanjut dia.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Nurani Strategic Consulting, Normal Idrus mengatakan pemilihan kepala daerah di Polman bakal dinamis.
Pasalnya pada pemilihan kali ini tidak ada incumbet ataupun pertahanan yang bakal maju bertarung pada pesta demokrasi lima tahunan itu.
“Kita belum bisa memprediksi siapa yang bakal memenangkan pertarungan itu. Karena biasanya kalau ada incumbent, karena biasanya kalau di lembaga konsultasi mematok incumbent itu sudah ada angka 30 persen. Kalau ada di bawah 30 persen menghawatirkan. Kalau di atas 30 persen itu biasa dia yang pegang,” tuturnya. (*)