Jelang Kepulangan, Seorang Jemaah Haji Polman Meninggal di Makkah

  • Bagikan
PERLIHATKAN. Keluarga almarhum jemaah haji, Abd Rahman Kaco Bolong memperlihatkan dokumen kependudukan dan haji saat ditemui di kediamannya di Dusun Lamungan Desa Kurma Kecamatan Mapilli Kabupaten Polman, Minggu 23 Juni 2024. --ist--

POLEWALI RADAR SULBAR — Menjelang kepulangan ke tanah air, seorang jemaah haji asal Kabupaten Polewali Mandar Sulbar, meninggal dunia di Makkah, Sabtu 22 Juni 2024

Jemaah tersebut bernama Abd Rahman Kaco Bolong. Laki laki berusia 73 tahun ini tergabung dalam Kloter 9 Embarkasi Makassar dengan Nomor paspor C9909869, nomor porsi 3800020584, rombongan 8 regu 32 yang berangkat pada tanggal 17 Mei lalu.

Almarhum merupakan warga Dusun Lamungan Desa Kurma Kecamatan Mapilli Kabupaten Polman meninggal dunia, Sabtu 22 Juni 2024, pukul 22.00 Waktu Arab Saudi (WAS). Untuk sementara hasil pemeriksaan dokter TKHK kloter 9 dr.Yusnita mengungkapkan penyebab kematian karena almarhum mengalami serangan jantung.

Ketua Rombongan 8 Kloter 9 UPG Makassar, H Azwar Jasin dari Makkah melaporkan almarhum tergabung dalam rombongan 8 kloter 9 embarkasi Makassar. Sebelumnya kondisi kesehatan almarhum baik dan melaksanakan berbagi ibadah haji.

“Tetapi tadi malam waktu Arab Saudi, almarhum sementara istirahat langsung mengalami serangan jantung di kamar hotel tempat menginap. Dokter kloter melakukan penanganan tetapi nyawa almarhum tak bisa diselamatkan. Kemudian saya bersama dokter kloter dan ketua kloter mengantarnya ke rumah sakit Annoor Makkah untuk diperiksa dan ditangani sesuai prosedur penanganan jika ada jamaah haji yang meninggal,” terang Azwar Jasin yang juga Kadis Sosial Pemkab Polman ini.

Dengan demikian, sudah ada dua jemaah haji asal Polewali Mandar meninggal dunia di di Tanah Suci. Sebelumnya jamaah haji kloter 24, Kaco P Bin Manahafi (87) meninggal dunia 8 Juni lalu di Makkah.

Salah satu keluarga yang merupakan cucu almarhum Irsan mengatakan, pertama kali mengetahui kabar duka tersebut dari media sosial (Facebook dan WA) lalu ada telepon dari saudara almarhum langsung dari tanah suci.

Irsan mengatakan, selama ini memang kakeknya memiliki riwayat penyakit jantung pasca mengalami kecelakaan lalu lintas setahun yang lalu.

“Memang ada rimayat jantungnya, karena Sebelum berangkat, kakek sudah rutin kontrol di rumah sakit umum daerah (RSUD Andi Depu),” beber Irsan.

Selama di tanah suci sering berkomunikasi dengan kakeknya. Terakhir komunikasi pada Pekan lalu sebelum meninggal dunia, saat itu kondisi almarhum masih sehat.

“Kalau telponan sering. Cuma tidak tiap hari karena kakekku tidak punya HP, cuma melalui HP saudaranya yang dia temani berangkat. Hari Minggu lalu saya video call dan kondisi kakek waktu itu masih sehat,” beber Irsan sambil meneteskan air mata.

Ia mengatakan, sebelum meninggal dunia Ia tidak memiliki tanda-tanda atau firasat. Cuma yang membuat pihak keluarga sempat syok dan sedih karena almarhum meninggal dunia di saat rombongan kloter 9 akan kembali pulang ke tanah air pada pekan depan sekitar tanggal 29 Juni.

“Padahal sudah mau pulang kasihan pekan depan, Tiba-tiba menunggal dunia. Bahkan saya sudah datang air zam-zam nya di Kantor Kemenag pekan lalu,” ujarnya dengan sedih.

Berbeda halnya dengan Irsan, salah satu cucu perempuan almarhum bernama Emi Sri Rahayu mengaku justru mendapatkan firasat sebelum mendapat kabar duka. Dua hari sebelum kematian almarhum Ia sempat memimpikan melihat kakeknya naik mobil berwarna merah lalu kakeknya menangis. Dan pada malam kematiannya Ia kembali bermimpi melihat kakeknya menangis lagi.

“Tadi malam itu saya mimpi lagi melihat kakek menangis lalu saya peluk. Pas saya bangun tidur lalu mendapatkan kabar duka dari salah seorang wartawan dan pihak keluarga” ucapnya.

Meski demikian, keluarga mengaku bersyukur karena seluruh rangkaian ibadah haji almarhum telah selesai dilaksanakan sebelum meninggal dunia. Selama ini almarhum tinggal bersama cucunya di rumahnya di Dusun Lamungan Kurma. Ia sudah tidak memiki anak karena dua orang anaknya telah lama meninggal dunia. Saat berangkat ke tanah Suci Ia bersama saudaranya dan iparnya.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Polman, Imran K Kesa saat dihubungi via WA membenarkan adanya jemaah haji kloter 9 asal Polman meninggal dunia di Makkah. Ia turut menyampaikan belasungkawa dan berharap keluarga almarhum tabah menerima dengan ikhlas atas kepergian almarhum. (mkb/jaf)

  • Bagikan

Exit mobile version