MAMUJU, RADAR SULBAR –Komandan Lanal (Danlanal) Mamuju, Letkol Laut (P) Dedi Andriyatno melakukan survei lokasi rencana restorasi karang, sekaligus gladi pemasangan artificial coral reef (karang buatan), di Pantai Mamuju, Sabtu 15 Juni 2024.
“Terumbu karang buatan sudah kita siapkan. Nanti akan diletakkan di lokasi yang sudah kita survei sebelumnya,” kata Dedi Andriyatno.
Untuk pemasangan terumbu karang ini bakal menurunkan tim binaan Lanal Mamuju, yakni Uwai Lebbo Skuba, merupakan gabungan dari komunitas snorkling dan diver.
“Uwai Lebbo Skuba ini kita beri tugas dan tanggungjawab untuk melakukan pemasangan terumbu karang buatan, sekaligus melanjutkan rangkaian kegiatan hari ulang tahun Lantamal dan 17 Agustus,” ungkapnya.
Pemasangan terumbu karang buatan, kata Dedi Andriyatno, bakal dilakukan disekitaran Lanal Mamuju. Selain karang buatan, tulisan TNI AL juga akan dipasang di dalam laut.
“Kita lakukan restorasi karang berupa peletakan terumbu karang buatan dan pemasangan tulisan TNI AL ditempat yang sudah disediakan, yang bisa dimanfaatkan untuk restorasi terumbu karang dan spot snorkeling maupun diving,” ujar Dedi Andriyatno.
Danlanal pun menjelaskan, pemasangan terumbu karang buatan dilakukan akibat banyaknya kerusakan pada terumbu karang di sekitar Mamuju dan Pulau Karampuang.
“Dalam survei yang kami lakukan, hampir sebagian besar karang rusak karena tindakan destructive fishing berupa pengeboman maupun menggunakan bahan kimia untuk mendapatkan ikan. Sehingga, saya selaku Danlanal tergerak untuk melaksanakan restorasi dan konservasi terhadap lingkungan alam yang ada di sekitaran laut Mamuju,” pungkasnya.
Lanal Mamuju sudah menyiapkan sebanyak 100 karang buatan yang akan disebar di sekitar Lanal Mamuju. Bahkan, karang buatan itu masih akan bertambah.
“Sekaligus mungkin apabila ada instansi atau pemerintah yang akan menyumbangkan atau mewakafkan CSR nya untuk konservasi, kita akan terbuka, karena terumbu karang ini bermanfaat tidak hanya bagi ikan saja, tetapi bagi masyarakat di sekitar Mamuju,” tutup Dedi Andriyatno. (*)