POLEWALI RADAR SULBAR – Makmur (43) warga Aralle, Kabupaten Mamasa yang terdaftar sebagai peserta JKN segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI). Ia setiap bulan mengunjungi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hajjah Andi Depu untuk mengobati penyakit jantungnya yang sudah Ia idap selama enam tahun terakhir.
Makmur mengatakan, setiap bulan rutin berkunjung datang ke RSUD Hajjah Andi Depu untuk berobat. Ia bercerita bahwa penyakit jantung masuk dalam kategori penyakit yang sangat berbahaya dan penyakit yang berbiaya tinggi.
“Saya kena penyakit jantung itu pada enam tahun yang lalu, awalnya saya tidak merasa sakit apapun ya sehat seperti biasa, tiba-tiba keluar keringat dingin dan dada sebelah kiri rasanya sakit waktu bernafas, saya kira masuk angin biasa tapi kok lama-lama sakitnya tidak tertahan lagi,” ujar Makmur.
Makmur juga menceritakan kondisi keluarganya yang bingung saat itu, sudah tidak terpikir berapa biaya yang harus dibayarkan akibat musibah yang dialami olehnya. Namun, keluarganya teringat bahwa sudah memiliki kartu JKN. Mengetahui hal tersebut, Makmur beserta keluarga mengaku merasa lega dan tidak memikirkan biaya pengobatan yang harus ia bayar setelah dirinya menjalani proses pengobatan.
“Begitu ingat punya JKN, kami langsung merasa tenang dan aman karena pasti akan dijamin JKN selama mengikuti prosedur yang berlaku. Jujur kami tidak tahu lagi kalau harus berobat umum uangnya dari mana tanpa JKN. Karena sudah bisa dipastikan bila berobat umum harus ada uang muka. Memang benar JKN obat anti panik ketika sesak dan nyeri dada,” ungkapnya.
Melihat kondisi Makmur pada saat itu yang sudah tak tahan lagi menahan sakit, akhirnya keluarga membawa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk segera mendapat pertolongan. Ia datang ke Puskesmas Aralle Mamasa agar segera ditangani oleh petugas kesehatan.
“Saya masih sadar waktu dibawa ke UGD Puskesmas Aralle, dan pada saat itu pula saya disarankan untuk segera mendapatkan penanganan lebih lanjut ke RSUD Hajjah Andi Depu Polewali. Setelah sampai di rumah sakit langsung diperiksa dan ditangani oleh petugas,” ucapnya.
Saat menggunakan JKN, Makmur mengaku kalau keluarganya tidak mengalami kesulitan seperti yang banyak diisukan orang di luar sana. Menurutnya, asal pasien mengikuti prosedur dan ketentuan yang berlaku, tidak perlu khawatir karena akan dijamin BPJS Kesehatan.
“Selama kita ikuti prosedur yang telah ditentukan kita pasti tidak merasakan kesulitan. Buktinya selama enam tahun saya melakukan kontrol rutin tidak ada masalah dan seluruhnya selalu dibantu oleh JKN. Kalau ditanya nyaman atau tidak, ya nyaman-nyaman saja, kecuali sakit yang saya rasakan. Kita kan memanfaatkan fasilitas umum, artinya tidak hanya kita saja yang dilayani jadi harus bisa maklum. Yang penting penanganan saat itu cepat sehingga sakit saya bisa berangsur-angsur pulih. Saat ini juga saya sedang menunggu jadwal untuk mendapatkan tindakan operasi,” ujarnya.
Makmur juga mengajak seluruh masyarakat untuk segera terdaftar menjadi peserta JKN dan mengajak masyarakat sadar akan pentingnya menjaga kesehatan, agar dapat merasakan manfaat dari Program JKN seperti yang dirinya rasakan. Apalagi penyakit berbahaya seperti yang ia rasakan, membutuhkan biaya yang cukup besar dan memiliki risiko besar.
“Segera daftarkan diri menjadi peserta JKN, karena sakit tidak mengenal waktu kapan mau datang dan kapan mau pergi. Rutinlah juga untuk menjaga kesehatan supaya jauh dari penyakit apapun. Penyakit berbahaya seperti jantung membutuhkan biaya yang besar sehingga perlunya kesadaran masyarakat untuk memiliki kartu JKN supaya pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dapat teratasi,” tutupnya. (adv/mkb)