MAKKAH, RADAR SULBAR — Hari kedua masa tenang sebelum Calon Jemaah Haji (CJH) Kloter 24 Embarkasi Hasanuddin Makassar meninggalkan hotel menuju Arafah, Musdalifah dan Mina, Jumat 14 Juni 2024. Petugas Kloter 24 melakukan evaluasi kesiapan keberangkatan CJH dengan mengumpulkan Kepala Rombongan (Karo) dan Kepala Regu (Karu).
Evaluasi ini dipimpin oleh Ketua Kloter didampingi pembimbing ibadah, dokter kloter dan tenaga perawat serta petugas haji daerah. Dalam rapat evaluasi disampaikan agenda dan jadwal pendorongan jemaah calon haji dari hotel ke Arafah untuk melaksanakan wukuf dan selanjutnya kemusdalifah dan mabit di Mina.
Petugas Pendamping Haji Daerah (PPHD) Kloter 24, Asrif saat dihubungi dari Makkah Jumat 14 Juni mengungkapkan untuk keberangkatan ke Armusnah CJH Kloter 24 UPG yang terdiri dari 287 orang berasal dari Kabupaten Polewali Mandar dan 161 orang dari Kabupaten Pasangkayu di tambah sembilan petugas kloter akan menggunakan 10 armada bus. Tiga bus nantinya akan dikhususkan untuk jemaah lansia dan beresiko tinggi bersama pendamping yang juga menjadi jemaah calon haji yang murur. Kemudian tujuh bus lainnya akan digunakan calon haji umum.
Nantinya akan dibagi 10 rombongan yang akan mabit di Musdalifah untuk selanjutnya berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan oleh maktab akan mabit di Mina untuk melakukan lontar ke jamrat pada hari tasyrik dengan kesepakatan para jamaah calon haji kloter 24 melakukan Nafar Tzani.
“Itu berarti keberadaan calon haji kloter 24 di Mina hingga 13 Dzulhijjah. Secara umum kondisi jemaah calon haji pasca minggu tenang menjelang Armusnah dalam kondisi baik,” beber Kabag Pemerintahan Pemkab Polman ini.
Berdasarkan laporan yang disampaikan oleh dokter kloter dr Emy Purnama Natsir. Sehingga untuk safari wukuf tidak ada, namun dokter dan petugas lainnya tetap mengingatkan kepada para Karom dan Karu agar tetap mengingatkan para jemaah agar senantiasa menjaga kondisi terutama istirahat dan makan serta minum yang teratur.
Beberapa hal yang harus menjadi perhatian utama jemaah calon haji saat di Armusna untuk mempersiapkan kelengkapan dan kebutuhan pribadi. Seperti obat rutin, kain ihram cadangan, sendal atau sepatu cadangan. Kemudian alat pelindung diri seperti masker, topi, kanebo, alat semprot wajah dan lainnya.
“Kelengapan diri ini harus tetap dibawah ke Armusna. Mengingat kondisi panas wilayah armusna diperkirakan 48 hingga 52 derajat celcius,” tandasnya. (mkb/jaf)