Sebagai Penyangga IKN, Sulbar Harus Percepat Pengembangan Pelabuhan

  • Bagikan
Aktivitas bongkar-muat angkutan barang di Pelabuhan Kelas III Belang-Belang, Kecamatan Kalukku Kabupaten Mamuju, Kamis 5 Juni 2024. --jafar/radarsulbar.co.id--

MAMUJU, RADAR SULBAR –Fasilitas Pelabuhan di Provinsi Sulbar serba terbatas. Hal ini perlu mendapat perhatian pusat agar Sulbar sebagai Penyangga Ibu Kota Negara (IKN) bisa lebih optimal.

Begitu disampaikan PJ Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin saat ditemui usai melakukan peninjauan fasilitas Pelabuhan Kelas III Belang-Belang Kecamatan Kalukku Kabupaten Mamuju, Kamis 5 Juni.

Semua serba terbatas sehingga kami mengusulkan agar pelabuhan ini menjadi pelabuhan nasional agar menjadi prioritas pusat. Karena Provinsi ini terdekat dengan IKN sehingga perlu mempercepat akses ke IKN,” ungkapnya.

Disebutkan, ada lima pelabuhan utama di Sulbar, yakni Pelabuhan Tanjung Silopo Polman, PPN Palipi Majene, Pelabuhan Belang-Belang Mamuju, Pelabuhan Budong-Budong dan Pelabuhan Pasangkayu. Hanya saja levelnya masih standar.

Untuk itu Bahtiar berkomitmen akan mempercepat pengembangan pelabuhan di Sulbar.

“Ini salah satu prioritas.Kita harus mengkoneksikan daerah kita dengan IKN. Salah satu fasilitas utama adalah pelabuhan ketersediaan pelabuhan yang refresentatif,” kata Bahtiar.

“Pelabuhan refresentatif menjadi kunci utama membuka ekosistem ekonomi daerah ini. Sehingga kita semua ingin mendorong percepatan pengembangan pelabuhan. Tentu saya bersama teman-teman kabupaten,” tambahnya.

Kepala Dinas Perhubungan Sulbar Maddareski Salatin mengatakan, untuk pelabuhan di UPP Belang Belang direncanakan akan dilakukan peningkatan status menjadi pelabuhan pengumpul.

“Jadi kita mengharapkan dukungan sarana dan prasarana infrastruktur.. Sebab pelabuhan ini akan menjadi pintu gerbangnya Sulbar dalam mendukung keberadaan IKN,” ucap Maddareski.

Begitu juga rencana peningkatan status pelabuhan lainnya, seperti Pelabuhan Tanjung Silopo. Kata dia saat ini pelabuhan Tanjung Silopo masih berstatus pelabuhan pengumpan,

“Nah ini yang sementara kita upayakan untuk tingkatkan menjadi pelabuhan pengumpul,” kata Maddareski.

Upaya tersebut dilakukan untuk mengoptimalkan potensi bongkar muat barang maupun angkutan penumpang, baik dari Polewali juga dari Pinrang, Sulsel dan ke Lahad Satu Malaysia.

“Peningkatan status ini sudah kita usulkan dan semoga dapat segera terealisasi,” pungkasnya. (imr)

  • Bagikan

Exit mobile version