Program B2SA Goes to School Distapang Sulbar Sasar Siswa di MAN Mamuju

  • Bagikan

MAMUJU, RADAR SULBAR –Dinas Ketahanan Pangan (Distapang) Sulbar terus menggalakkan program B2SA Goes to School (BGtS). Kali ini menyasar MAN 1 Mamuju.

Kadis Ketapang Sulbar, Waris Bestari menjelaskan program B2SA Goes to School (BGtS) sebagai bentuk kehadiran pemerintah menyajikan makanan sehat bergizi.

Kegiatan di MAN Mamuju dihadiri oleh 250 orang . Peserta terdiri atas siswa-siswi kelas 10 dan 11 serta para guru. 

“BGtS bertujuan untuk memberikan sosialisasi edukasi dan implementasi makanan yang memenuhi konsep pola makan beragam, bergizi seimbang dan aman (B2SA).

Lanjut Waris menjelaskan, Sosialisasi dan pemberian makanan yang sehat dan bergizi sejak dini ini adalah upaya memberikan pemahaman dan kesadaran para siswa agar tahu, mau dan mampu menerapkan makanan dengan konsep B2SA dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, penerapan pola makan B2SA ini bertujuan untuk memperkuat dukungan pada pencapaian “Generasi Emas” Indonesia 2045 yang akan datang. 

“Dari sekarang kita harus merancang kualitas generasi emas Indonesia di tahun 2045 yang akan datang, yaitu generasi yang lebih sehat, cerdas dan produktif, kata Waris

Program dan kegiatan BGtS ini sejalan dengan agenda ke dua dari 8 agenda prioritas PJ. Gubernur Suawesi Barat, Dr. Bahtiar Baharuddin, M.Si. Yaitu penanganan gizi buruk, stunting dan kemiskinan ekstrim.

“Kekurangan gizi pada anak usia remaja khususnya perempuan akan berdampak pada munculnya anemia. Jika kondisi ini tidak mendapat perhatian serius untuk di hentikan maka dalam jangka panjang jika anak perempun tersebut menikah dan hamil, maka besar kemungkinan yang bersangkutan akan melahirkan bayi dengan berat badan lahir  rendah (BBLR) dan stunting,”  kata Nugroho Hamid, SKM.,M.Kes Kepala Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan pangan.

“Jika masalah stunting dan gizi buruk di sulbar mau kita selesaikan, maka kita harus bekerja pada hulu masalahnya. Hulu masalahnya adalah kondisi anemia kronis pada saat perempuan sejak remaja dan saat hamil. Olehnya itu langkah paling efektif dan murah yang bisa dilakukan adalah langkah promotif dan preventif, yaitu memberikan kesadaran dan edukasi serta pemberian makanan yang sehat dan bergizi. Dengan menerapkan pola makan dengan konsep B2SA ini (beragam, bergizi seimbang dan aman) maka peluang untuk mendapatkan generasi yang lebih sehat, cerdas dan produktif bisa kita raih,” ujar Nugroho Hamid.

Salah seorang siswa MAN 1 Mamuju, Nur Arifah menyampaikan bahwa ia sangat bersemangat mengikuti kegiatan BGtS ini karena memberikan informasi pola makan yang sehat dan bergizi serta diberikan makan dan souvenir berupa lunch boks dari penyelenggara.

“saya sangat senang mengikuti acaranya, acaranya santaiji, tapi sangat mengedukasi. Apalagi ada kuis dan hadiahnya, ada juga pembagian boks makanan,” tutup Arifah.(*)

  • Bagikan