MAMUJU, RADAR SULBAR –Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Barat terus mempromosikan pola makan B2SA melalui program B2SA Goes to School (BGtS). Kali ini menyasar siswa di SMA Negeri 2 Mamuju, 21 Mei 2024, Selasa 21 Mei 2024.
Kadis Ketapang Sulbar, Waris Bestari menjelaskan, BGtS bertujuan memberikan sosialisasi edukasi dan implementasi makanan yang memenuhi konsep pola makan B2SA, yaitu beragam, bergizi seimbang dan aman. Sosialisasi dan pemberian makanan yang sehat dan bergizi sejak dini ini adalah upaya memberikan pemahaman meningkatkan kesadaran para siswa agar mau menerapkan makanan dengan konsep B2SA dalam kehidupan sehari-hari.
Hal ini, kata Waris juga untuk mewujudkan generasi Sulbar kedepan lebih sehat dan produktif. Apalagi fenomena terdapat gejala sebagian siswa mengalami kekurangan gizi, sementara disisi yang lain sudah banyak yang mengalami obesitas (kegemukan).
“Membiasakan pola makan yang beragam, bergizi seimbang dan aman sejak dini akan menciptakan generasi yang cerdas dan sehat sehingga nanti pada saat bekerja dapat lebih produktif,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, Kekurangan gizi pada anak usia remaja khususnya perempuan akan berdampak pada munculnya anemia. Jika kondisi ini tidak mendapat perhatian serius untuk di hentikan maka dalam jangka panjang jika anak perempuan tersebut menikah dan hamil, maka besar kemungkinan yang bersangkutan akan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) dan stunting.
Kepala Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Distapang Sulbar Nugroho Hamid menambahkan, pada kegiatan di SMA 2 Mamuju telah menyasar kelas 10 dan 11 sekira 250 siswa.
Giat BGtS di 10 sekolah yang di fokuskan di Kabupaten mamuju ini menyasar 10 sekolah, mulai dari tingkat SD sampai tingkat SMA dan sederajat
“Jika kita ingin masalah stunting ini selesai, maka yang harus dilakukan adalah bagaimana mencegahnya sejak dini, caranya, berikan maknn yang sehat dan bergizi dan terapkan pola makan dengan konsep B2SA ini (beragam, bergizi seimbang dan aman),” kata Nugroho
Salah seorang siswa Aulia mengaku tertarik dengan kegiatan tersebut, apalagi dikemas dalam suasana yang cukup santai.
“Saya dan teman-teman menikmati acaranya, santai tapi kita mendapatkan edukasi yang penting supy kita sehat,” kata Aulia.
“Apalagi ada makan siangnya, kalau bisa sering-sering diadakan supaya kita lebih sehat dan kita tidak perlu jajan lagi di sekolah,”tambahnya. (jaf)