MAMUJU, RADAR SULBAR –Delapan program prioritas PJ Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin menjadi fokus selama di Sulbar.
Program tersebut antara lain mengawal Pilkada Serentak 2024, dijelaskan PJ Gubernur diangkat oleh presiden tentu dalam rangka mengawal tahapan Pemilukada Serentak di sejumlah daerah termasuk di Sulbar.
“Bagaimana mensukseskan tahapan pilkada karena ini agenda nasional,” kata Bahtiar.
Rencananya pekan depan akan melakukan pertemuan dengan Forkopimda dan instansi terkait lainnya membahas kesiapan dan tahapan pilkada yang sedang berjalan. “Ini untuk memastikan tahapan siap termasuk uangnya. Nanti saya cek Ini, kegiatan lain bisa ditunda tetapi yang tidak bisa ditunda tunda,” kata Bahtiar.
Kedua, Penanganan Gizi Buruk, Stunting dan Kemiskinan Ekstrem. Persoalan Gizi Buruk, Stunting dan Kemiskinan Ekstrem menjadi masalah di setiap daerah. Olehnya persoalan tersebut stunting dan kemiskinan ekstrem akan menjadi fokus kedepan.
Menurutnya, penanganan stunting di Sulbar cukup baik, dengan angka Stunting saat ini 30 persen. Tetapi perlu terus ditingkatkan agar dapat mendekati target nasional 14 persen.
Ketiga, Pengandalian Inflasi. PJ Gubernur menjelaskan, soal inflasi Sulbar termasuk contoh dalam penanganan inflasi di Indonesia dan kedepan perlu terus ditingkatkan. Terutama berkaitan dengan kebutuhan 21 bahan pokok yang menjadi kebutuhan masyarakat.
“Tidak ada 1 kabupaten mampu menyediakan 21 itu secara lengkap. Jadi memang dibutuhkan leadership,” kata Bahtiar.
Empat, Mendorong Investasi dan Pelayanan Publik. Menurutnya, mengenai investasi PJ Gubernur Bahtiar bakal mendorong sistem dalam mempercepat atau menjemput investasi masuk ke Sulbar. Hal ini dilakukan untuk memanfaatkan peluang Sulbar sebagai wilayah yang memiliki akses strategis dengan Ibu Kota Nusantara (IKN)
“Perlu pembenahan pelabuhan, bandara, agar transaksi ekonomi berjalan dan sumber pertumbuhan ekonomi kita merata di setiap kabupaten,” ungkapnya.
Kelima, Kedaulatan dan Ketahanan Pangan. Pj. Gubernur Sulbar Bahtiar melihat Sulbar perlu mendorong kedaulatan pangan agar kedepan dapat lebih mandiri dan menjadi pendapatan bagi daerah.
“Ketahanan Pangan. Konsepnya saya bukan sekedar tahan. Tetapi daulat pangan. Artinya mandiri kita bisa produksi sendiri dan bisa menjadi penghasilan,” pungkasnya.
Keenam, Stabilitas Politik, Keamanan dan Ketertiban. Kuncinya adalah sinergi dengan seluruh pihak. Hal ini perlu dilakukan agar banyak tertarik ingin berinvestasi di Sulbar.
“Syarat utama sebuah daerah harus aman dan sinergitas paling penting antara pusat daerah, dan lainnya,” kata Bahtiar.
Ketujuh, Kolaborasi Program Nasional dan Daerah.
Hal ini perlu dilakukan agar program nasional dapat menyentuh hingga ke Provinsi Sulbar termasuk mengawal setiap program nasional di Sulbar. Salah satunya bagaimana Sulbar menjadi penopang utama Ibu Kota Nusantara (IKN) sebab daerah ini sangat terdekat dengan IKN.
Delapan, Bangun Kolaborasi Pemda dan Masyarakat sehingga agenda-agenda pembangunan dapat dikerjakan secara fokus dan sesuai harapan masyarakat.
“Saya akan optimalkan kebersamaan kabupaten dan Forkopimda Sulbar supaya kita fokus untuk bekerja, agar tidak ada sekat yang menghambat pembangunan di daerah,” tegas PJ Gubernur Bahtiar. (jaf)