MAMUJU, RADAR SULBAR — Berdasarkan hasil rilis Badan Pusat Statistik, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Sulbar TPT Sulbar mengalami penurunan dari Februari 2023 sebesar 3,11 persen dibandingkan Februari 2024 sebesar 3,02 persen.
Menurut Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sulbar Andi Farid Amri, keberhasilan dalam menekan angka pengangguran merupakan kolaborasi dari berbagai pihak.
“Alhamdulillah berdasarkan rilis BPS TPT kita turun 0,02 persen dibandingkan 2023,” kata Andi Farid.
Menurutnya, hasil survei yang dilakukan BPS merupakan survei angkatan kerja nasional atau sakernas yang dilakukan pada bulan Februari dan Agustus secara rutin.
Jika dilihat dari Penduduk usia kerja berumur 15 tahun ke atas APD Februari 2024 sebanyak 1079,58 ribu orang bertambah 17,71 ribu orang.
Sementara untuk Komposisi angkatan kerja pada Februari 2024 terdiri dari 749 ribu orang bekerja dan 23,38 ribu orang pengangguran.
Penduduk pekerja tumbuh sebanyak 53,75 ribu orang. Sementara itu terdapat 306,30 ribu orang yang dikategorikan bukan angkatan kerja pada Februari 2024. Jumlah ini menurun sebanyak 37,57 ribu orang dibanding Februari 2023.
Tingkat pengangguran terbuka di Sulbar,
Hasil Sakernas 2024 sebesar 3,02 persen menunjukkan dari 100 orang angkatan kerja terdapat 3 orang yang menganggur.
“Hal ini cukup baik karena ini menandakan hampir 97 persen hampir terserap di pasar kerja, angka ini mengalami penurunan 0,02 persen poin dibandingkan Februari 2023.
Jika dilihat dari jenis kelamin, TPT laki-laki 2,27 persen lebih rendah dibandingkan TPT Perempuan sebesar 4,17 persen.
Pada Februari 2024, Tingkat pengangguran di Perkotaan 3,42 persen lebih tinggi dibanding di desa sebesar 2,91 persen.
Pihaknya berkomitmen, untuk berusaha semaksimal mungkin membuka lapangan kerja di Sulbar dengan bermitra dengan perusahaan. Sekaligus mempersiapkan calon tenaga kerja yang lebih baik.
Andi Farid mengaku capaian tersebut tak lepas dari kerja sama tim pemerintah, pelaku industri dan perusahaan, masyaraka sehingga berdampak positif pada kesejahteraan rakyat.
“Ini adalah bentuk komitmen pemerintah Sulbar melalui Pj Gubernur Sulbar Prof Zudan Arif Fakrulloh, agar dapat menekan angka pengangguran di Sulbar, sekaligus memerangi angka kemiskinan,” tutupnya.(*)