PADANGKAYU, RADAR SULBAR – Muhlas (32), salah satu masyarakat asal Pasangkayu mengaku tertarik untuk terdaftar dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) mengingat berbagai keuntungan yang bisa didapatkan.
Ia mendaftar menjadi peserta JKN karena mendengar informasi dari lingkungan tempat tinggalnya terkait manfaat yang didapatkan apabila menjadi peserta JKN. Diantara manfaat yang bisa didapatkan adalah menjamin segala jenis penyakit apabila sesuai dengan indikasi medis.
“Kemarin saya diberi tahu keluarga untuk segera mendaftar jadi peserta BPJS Kesehatan karena manfaatnya banyak sekali,” tuturnya, Senin (06/05).
Muhlas juga mengungkapkan dengan menjadi peserta JKN, dirinya bersama keluarga akan terlindungi ketika sakit datang melanda tanpa diduga-duga. Karena setiap dirinya dan keluarga sakit selama ini hanya mengandalkan ramuan tradisional yang terkadang kesembuhannya lama didapatkan.
“Walaupun saat ini saya dan keluarga belum ada yang sakit, tapi dengan terdaftar menjadi peserta BPJS Kesehatan akan menjadi persediaan saya ketika nanti sakit,” ungkap Muhlas.
Ia juga mendengar informasi terkait dengan layanan melalui Program JKN di fasilitas Kesehatan yang cukup baik. Diakuinya kemarin ada keluarganya yang sedang sakit dan memanfaatkan layanan kesehatan melalui Program JKN.
“Katanya selain gratis tanpa bayar, pelayanannya juga sangat baik. Jadi saya segera daftar menjadi peserta BPJS Kesehatan,” ceritanya.
Muhlas yang berprofesi sebagai petambak udang di Kabupaten Pasangkayu ini mendaftar menjadi peserta JKN segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU). Dirinya mendaftarkan diri menjadi peserta mandiri dan memilih kelas 3 sesuai dengan kemampuan konfisi finansial keluarganya.
“Kalau saya rencana mau daftar kelas 3 agar lancar dalam pembayaran iuran nantinya,” jelasnya.
Dari pengalaman yang ia ceritakan itu, Muhlas dengan penuh semangat mengajak serta masyarakat yang belum terdaftar sebagai peserta JKN agar segera mendaftarkan diri dan keluarganya sebelum sakit. Karena mengingat pentingnya jaminan kesehatan bagi seluruh masyarakat.
“Kalau sudah daftar, jangan lupa untuk rutin membayar iuran setiap bulan. Karena dari cerita yang saya dengar, tidak pernah merasa rugi orang menjadi peserta JKN, malah banyak keuntungan dan kebaikan yang didapat,” sambungnya.
Muhlas juga mengetahui adanya layanan autodebet dari Program JKN. Jadi dirinya pada saat mendaftar juga dimintai nomor rekening untuk mendaftarkan autodebet dalam Program JKN. Menurutnya dengan adanya layanan autodebet ini, nantinya ia tidak perlu khawatir lagi akan terlupa dalam melakukan pembayaran.
“Bagus juga ada autodebet, karena tidak khawatir terlupa bayar iuran BPJS Kesehatan,” lanjut Muhlas.
Selain ada program autodebet, Muhlas juga menceritakan terkait dirinya diminta untuk memilih Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang akan menjadi tempat berobatnya ketika pertama kali memeriksakan diri.
“Saya kira tadi bisa langsung ke rumah sakit apabila mau berobat, ternyata harus di puskesmas atau klinik terlebih dahulu,” tuturnya.
Walaupun demikian Muhlas tidaklah risau, karena ia dan keluarga menjadi tahu dengan prosedur yang ada. Karena biasaya ia dan keluarga hanya mengalami sakit flu, demam ataupun batuk. Jadi apabila ke puskesmas terlebih dahulu juga bisa menangani masalah kesehatannya.
“Kalau kami sekeluarga biasanya sakit-sakit ringan saja sih seperti flu, batuk atau demam-demam begitu,” kata Muhlas.
Mengakhiri pembicaraan, Muhlas pun berharap agar BPJS Kesehatan terus melakukan peningkatan kualitas layanan kesehatan, agar semakin memudahkan seluruh masyarakat dalam mengakses pelayanan kesehatan.
“Semoga BPJS Kesehatan terus memberikan layanan terbaik kepada masyarakat. Terutama masyarakat pedesaan seperti saya ini,” tandas Muhlas. (af)