MAMUJU, RADAR SULBAR –Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Barat melaunching program Rumah Pangan B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman), di Desa Lembang Kecamatan Limboro Kabupaten Polman, Kamis 2 Mei 2024.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Distapang) Pemprov Sulbar Abdul Waris Bestari mengatakan program tersebut sebagai tindaklanjut atas arahan PJ Gubernur Sulbar Zudan Arif Fakrulloh melalui program penanganan 4+1 Sulbar, yakni penanganan stunting, kemiskinan ekstrem, Anak putus sekolah, perkawinan anak dan pengendalian Inflasi.
“Diharapkan dengan hadirnya Rumah Pangan B2SA kita bisa lebih maksimal dalam menurunkan stunting di Sulbar, ” ucap Waris..
Kepala bidang Penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan Distapang Sulbar, Nugroho Hamid menjelaskan, kegiatan rumah pangan B2SA ini bertujuan sebagai tempat untuk sosialisasi, edukasi dan implementasi konsep pola pangan B2SA, kata Nugroho Hamid.
Launching Rumah B2SA bertujuan meningkatkan penanganan stunting di Sulbar. Sebagaimana diketahui prevalensi stunting di Sulbar tahun 2023 masih berada pada angka 30,03 perse, masih zona merah.
“Dengan pola makan beragam, bergizi seimbang dan aman dapat mencegah anak lahir stunting dan yang stunting bisa segera normal kembali,” ungkapnya.
Terkait Program rumah pangan B2SA ini, lanjut Nugroho, merupakan kegiatan yang dibiayai dengan dana dekonsentrasi dari Badan Ketahanan Pangan Nasional (BAPANAS) tahun anggaran 2024 ini. Sasarannya untuk 16 desa yang tersebar di Kabupaten Polman, Majene, Mamuju dan Mamasa.
Selain itu, pihaknya juga telah menganggarkan melalui APBD untuk satu desa di Mamuju Tengah.
Setiap desa mendapatkan bantuan sebesar 60 juta Rupiah yang digunakan untuk aktifitas sosialisasi dan edukasi pola pangan B2SA serta pemberian makanan tambahan untuk ibu hamil yang KEK (Kekurangan Energi Kronik) dan balita stunting.
Jumlah sasaran yang diberikan makanan tambahan adalah 40 orang dan akan diberikan sebanyak 50 kali pemberian, dengan durasi 3 kali seminggu. Kegiatan ini akan berlangsung selma 4 bulan.
“B2SA adalah konsep pola makan yang beragam, bergizi seimbang dan aman. Dengan mengimplementasikan pola makan ini diharapkan masyarakat mendapatkan asupan zat gizi yang cukup dan berimbang untuk kebutuhan beraktifitas dan mempertahankan kesehatannya,” pungkasnya. (*)