PASANGKAYU, RADAR SULBAR – Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola BPJS Kesehatan telah membantu banyak masyarakat Indonesia dalam mengakses layanan kesehatan. Kini, biaya berobat hingga operasi bukan lagi hal yang menakutkan karena telah dijamin oleh Program JKN.
Hal ini pun telah dirasakan oleh Nyoman Suastro (40) yang merupakan salah satu peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) di Kabupaten Pasangkayu. Nyoman sudah sering menggunakan layanan Program JKN untuk berobat keluarganya. Mulai dari istri yang sakit hingga anaknya yang sering mengalami demam.
“Pengalaman menggunakan Program JKN ketika istri pernah gunakan untuk melahirkan anak, dan saat ini anak saya yang sedang sakit demam serta kejang,” ungkap Nyoman saat mengunjungi kantor BPJS Kesehatan Kabupaten Pasangkayu (06/03).
Hingga saat ini, Nyoman mengaku sangat terbantu dengan adanya Program JKN. Karena pemeriksaan di Rumah Sakit Agung di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah selalu ditanggung oleh Program JKN. Ia berharap anaknya bisa segera sembuh sepenuhnya dengan bantuan dari Program JKN.
“Awalnya anak saya selalu merasa panas sehingga selalu dibawa untuk dilakukan pemeriksaan hingga biasa dirujuk ke Rumah Sakit Budi Agung Palu untuk pemeriksaan lebih lanjut,” ceritanya.
Nyoman melanjutkan ceritanya selama menggunakan layanan melalui Program JKN, karena anaknya sering merasakan gangguan kesehatan, baik pada demamnya maupun pada masalah pencernaan. Kondisi ini mengharuskan Nyoman untuk bolak-balik ke fasilitas kesehatan.
“Saat ini anak saya cukup sering menggunakan kartu JKN untuk mendapatkan perawatan, baik rawat jalan maupun rawat inap di fasilitas kesehatan. Saya sekarang sering kontrol masalah kesehatan dan saya sangat diuntungkan karena tidak perlu memikirkan biaya pengobatan karena sudah dijamin oleh Program JKN,” jelas Nyoman.
Selama menjalani pengobatan, Nyoman mengatakan selalu mengandalkan Program JKN. Meski demikian, ia tidak pernah mendapatkan perlakuan diskriminatif dari fasilitas kesehatan ataupun kesulitan administrasi. Selain pelayanan di rumah sakit yang semakin lengkap, kalau mau mendaftar diakui Nyoman juga sudah semakin mudah
“Ternyata, hanya menunjukan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang tercantum dalam Kartu Tanda Penduduk (KTP) saja langsung dilayani. Tidak ada fotokopi berkas lagi, semua begitu praktis, mudah, dan pelayanan yang saya dapatkan juga baik dan ramah, tidak ada perbedaan,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, Nyoman juga menyampaikan kemudahan dari Program JKN ia dapatkan dari aplikasi Mobile JKN. Dengan aplikasi Mobile JKN menurutnya sangat memudahkan dalam proses pengecekan status kepesertaan, juga dalam layanan administrasi.
“Apabila tidak membawa dompet, cukup menunjukkan KIS Digital sudah dilayani,” tambah Nyoman.
Pada saat beralih ke peserta mandiri, Nyoman juga bisa melakukan pengalihan data dan update dengan aplikasi Mobile JKN. Karena hal itu menurutnya sangat memudahkan. Karena peralihannya bisa langsung melalui handphone atau smartphone yang kita miliki.
“Saya pun dapat melakukan pendaftaran autodebit melalui Mobile JKN, sehingga tidak perlu repot lagi bayar iuran di kanal pembayaran yang manual,” jelasnya.
Pada akhir penyampaiannya, Nyoman berharap agar fasilitas dan sarana di fasilitas kesehatan, seperti puskesmas agar lebih ditingkatkan lagi. Mengingat di rumah sakit, ia sudah merasakan baiknya fasilitas, sarana dan pelayanan yang didapatkan.
“Dokter baiknya selalu ada, tidak hanya satu atau dua orang agar tidak lama menunggu. Karena biasanya masih agak lama datangnya. Karena ketika dokter spesialis tidak di tempat kasihan kalau pasien harus segera dirujuk atau ditangani sesegera mungkin,” pungkas Nyoman. (PN/af/*)