MAMUJU, RADAR SULBAR — Dinas Pemuda dan Olahraga membuka secara resmi Kejuaraan Paralimpik Tingkat Pelajar se Sulawesi Barat, di Stadion Manakarra Mamuju, Selasa 30 April 2024.
Pj Gubernur Sulbar Prof Zudan Arif Fakrulloh mendukung digelarnya kejuaraan tersebut, dia menilai kejuaraan Paralimpik sebagai perhatian pemerintah terhadap anak-anak yang difabel tetapi memiliki kemapuan luar biasa.
“Saya memberikan perhatian karena didalam tubuh yang sehat, didalam jiwa yang sehat akan tumbuh insan yang sehat, jadi anak-anak semua harus sehat dan penuh semangat,” kata Prof Zudan.
Dikesempatan itu juga, Sestama BNPP mengapresiasi terhadap para pendamping yang tak kenal lelah memberikan pendampingan.
Oleh karena itu, Pj Gubernur Sulbar, Prof Zudan berjanji akan terus memberikan fasilitas dan mendukung penuh program positif yang dilakukan. Ia juga meminta, Kadispora melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk memajukan anak-anak difabel Sulbar.
“Program yang bersifat hiburan, yang hobi menari bernyanyi, mengaji kita fasilitasi, yang hobinya olahraga kita akan Fasilitasi. Ini semua harus dikembangkan dan maju bersama,” ujar Zudan.
Ia mendorong, agar gelaran olahraga tersebut dapat digelar secara rutin sebagai persiapan untuk kejuaraan8 yang lebih besar lagi.
“Tahun depan kita buat lebih meriah dan lebih besar dan kita buat cabornya diperbanyak. Kita ingin anak-anak kita, kita bina sesuai minat dan bakatnya,” kata Zudan.
Sementara Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sulbar Safaruddin Sanusi, mengatakan
Paralimpik yang digelar menjadi upaya untuk meningkatkan minat olahraga bagi para pelajar difabel di Sulbar.
“Ini merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada saudara kita yang ada di sekolah luar biasa, sehingga olahraga itu tidak hanya milik orang yang biasa tetapi juga milik difabel,” kata Safaruddin.
Ia menjelaskan, kejuaraan yang digelar akan terus ditingkatkan lagi, sesuai harapan Pj Gubernur, agar peningkatan kemampuan dan minta siswa dapat terus dikembangkan.
“Kita ingin melihat potensi cabang olahraga apa yang dapat dikembangkan kedepan, di Sekolah Luar Biasa termasuk meningkatkan ekonomi kreatif.
Ia mengaku, bersyukur, antusias sekolah membawa anak-anak untuk mengikuti kejuaraan tersebut cukup besar terlihat dari jumlah sekolah yang mengikuti yaitu sebanyak 12 sekolah dan 36 peserta dari enam kabupaten se Sulbar. (jaf)