MAMUJU, RADAR SULBAR –Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Sulbar kembali melakukan media Briefing merilis perkembangan APBN Regional Sulbar per 31 Maret 2024, di Mamuju, Senin 29 April 2024.
Diketahui selama Maret 2024 lebih banyak menghadapi hari besar keagamaan, bulan suci Ramadan 1445 H. Meski begitu realisasi APBN Regional Sulbar tetap terjaga dengan baik.
Kepala Bidang Pembinaan Pelaksanaan Anggaran II Kanwil DJPb Sulbar, Bekti Wicaksono mewakili Kanwil DJPb Sulbar menyampaikan, tercatat Pendapatan negara mencapai Rp184.24 miliar atau 14.19 persen dari target APBN. Realisasi belanja negara sebesar Rp2.258.89 miliar atau 19.74 persen dari pagu, meningkat 27,19 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Capaian ini menunjukkan bahwa kinerja APBN memiliki peran penting bagi perekonomian di regional Sulawesi Barat.
Realisasi APBN Regional Sulbar per 31 Maret, telah ditopang oleh penerimaan perpajakan yang mencapai Rp137,65 miliar atau sebesar 11,26 persen dari target perpajakan 2024 Penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) menjadi penyumbang terbesar di bidang perpajakan dengan realisasi sampai dengan 31 Maret 2024 sebesar Rp75.65 miliar atau 54,96 persen dari total penerimaan perpajakan sampai dengan bulan Maret 2024.
Meskipun demikian, penerimaan PPN masih menunjukkan perlambatan dibandingkan dengan bulan Maret 2023 yang disebabkan adanya pencairan pengembalian pendahuluan (restitusi) PPN termasuk akumulasi dari tahun sebelumnya.
“Kontribusi terbesar pertumbuhan penerimaan perpajakan neto yaitu sektor Administrasi Pemerintahan dan Jaminan Sosial Wajib mencapai Rp38,92 miliar atau 58,45 persen, kemudian disusul oleh Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor dengan kontribusi sebesar 17,33 persen,” sebut Bekti.
Selain penerimaan perpajakan, APBN juga didukung oleh Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dengan realisasi sebesar Rp46,59 miliar atau 61,60 persen dari target. Pendapatan Biaya Pendidikan merupakan sumber terbesar PNBP di Provinsi Sulawesi Barat, realisasi sampai dengan 31 Maret 2024 mencapai Rp20,17 miliar atau 43,25 persen dari total realisasi PNBP.
Lanjut Bekti, pada sisi belanja negara, realisasi sampai dengan 31 Maret 2024 mencapai Rp2.258,89 miliar atau 19,74 persen dari pagu.
Komponen Belanja Pemerintah Pusat (BPP) terealisasi sebesar Rp865,29 miliar, meningkat 44,19 persen dibandingkan bulan Maret 2023. Realisasi BPP didominasi oleh Belanja Barang, salah satunya dari kegiatan penyelenggaraan pemilu. Belanja Pegawai meningkat sebesar 45,55 persen dibandingkan bulan Maret 2023 disebabkan adanya pembayaran Tunjangan Hari Raya 2024. Selain itu, belanja modal meningkat sangat signifikan yang didominasi oleh kegiatan preservasi jalan nasional.
Dari sisi penyaluran Transfer Ke Daerah (TKD), realisasi hingga 31 Maret 2024 mencapai Rp1 393,60 miliar atau 20,88 persen dari total alokasi TKD di Provinsi Sulawesi Barat, meningkat sebesar 18,51 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Realisasi jenis TKD yang tumbuh positif, yaitu Dana Alokasi Umum (DAU) yang terealisasi sebesar Rp1.111.93 miliar, Dana Alokasi Khusus (DAK) Nonfisik sebesar Rp193,83 miliar, dan Dana Desa sebesar Rp85,99 miliar.
“APBN Regional Sulawesi Barat sampai dengan bulan Maret 2024 terus mencatatkan hasil yang positif dan mampu menjadi stimulus perekonomian selama bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 2024 melalui optimalisasi belanja negara,” pungkasnya. (jaf)