POLEWALI RADAR SULBAR — Maag adalah penyakit yang sering terjadi pada semua orang tanpa mengenal usia. Penyakit ini disebabkan oleh pola makan yang tidak teratur, mengonsumsi obat dengan dosis tertentu, pola tidur yang tidak teratur dengan sering begadang dan stres berkepanjangan.
Bagi penderita maag yang sudah parah, penyakit tersebut sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kematian. Salah satunya dirasakan oleh Ramlah (39) warga Kecamatan Mapilli yang terdaftar sebagai peserta segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI), harus menghabiskan beberapa waktu untuk rutin berobat dan berkonsultasi dengan dokter di Puskesmas Mapilli.
Sebelum berobat ke Puskesmas Mapilli, pada awalnya dirinya merasakan nyeri pada bagian bawah dada sebelah kiri, perutnya juga terasa kembung seperti ingin bersendawa, dan merasa mual serta beberapa kali muntah, untuk deteksi awal ia langsung berkunjung ke puskesmas.
“Pada hari itu perut saya rasanya tidak enak sekali, saya tidak dapat memakan apapun, karena semua makanan yang masuk kedalam perut, akan saya muntahkan kembali. Mulanya saya tidak menghiraukan sakit yang seperti ini, karena asumsi saya hanya masuk angin biasa yang setelah minum obat atau dikerok badan sudah terasa enak,” ujar Ramlah.
Namun ketika menjalani pemeriksaan di Puskesmas, ternyata penyakit maagnya sudah harus mendapatkan penanganan lebih lanjut, sehingga saran dan masukan dokter diberikan rujukan ke Rumah Sakit Umum Hj Andi Depu.
“Atas saran dari dokter di puskesmas, saya dirujuk ke rumah sakit. Setelah menjalani pemeriksaan banyak hal yang menjadi catatan dokter untuk bisa diterapkan dalam kehidupannya sehari-hari supaya kondisi saya menjadi lebih baik dari sebelumnya. Saya sangat bersyukur telah terdaftar di Program JKN. Semua pembiayaan untuk pengobatan saya telah ditanggung oleh BPJS Kesehatan, ditambah lagi sistem rujukan online yang sangat mempermudah saya sewaktu dirujuk,” tutur Ramlah.
Ramlah menambahkan, tak hanya satu kali Ia memanfaatkan Program JKN, ia sudah memanfaatkan JKN miliknya dengan diagnosa yang sama yakni penyakit maag. Ia sering lalai terhadap pola makannya lagi dan aktivitas kegiatan sehari-hari sehingga pola makan yang tidak teratur menyebabkan ia berkunjung kembali ke Puskesmas Mapilli.
”Penyakit maag yang saya alami memang sudah tidak bisa dianggap sepele, oleh karena itu sudah beberapa kali datang untuk berobat ke Puskesmas lagi. Menjaga dan mengatur pola makan menjadi kunci yang seharusnya bisa saya lakukan untk mengurangi pemicu maag saya muncul. Apabila tidak terdaftar di Program JKN sudah tidak tahu berapa nominal yang sudah saya bayar untuk pengobatan penyakit maag yang saya derita,”ujarnya.
Ramlah mengajak seluruh masyarakat untuk terdaftar dalaam Program JKN, agar seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan manfaat dari Progarm JKN seperti yang dirinya rasakan.
Tak lupa juga, Ramlah mengucapkan terima kasih kepada pemerintah dan BPJS Kesehatan atas Program JKN sudah hadir untuknya.
“Bentuk dukungan masyakarat kepada BPJS Kesehatan dapat terlihat dari peserta yang terdaftar pada Program JKN, karena sakit tidak mengenal usia. Terima kasih kepada BPJS Kesehatan khususnya BPJS Kesehatan Cabang Polewali dan Pemerintah Kabupaten Polewali Mandar atas hadirnya Program JKN yang selalu berupaya untuk meningkatkan pelayanan. Saya pribadi sangat puas dengan Program JKN ini, benar-benar sangat bermanfaat dan membantu masyarakat khususnya masyarakat Kecamatan Mapilli, Kabupaten Polewali Mandar,” tutupnya. (rls/mkb)