MAMUJU, RADAR SULBAR –Basarnas Mamuju menutup operasi setelah melakukan pencarian terhadap korban yang hanyut di Sungai Palapi, atas Desa Belang-Belang, Kabupaten Mamuju, Kamis 18 April 2024.
Kepala Kantor Basarnas Mamuju Muh Rizal menyebutkan, diketahui korban bernama Umar (lakis/40 tahun), diduga hanyut di Sungai Palapi
”Setelah melaksanakan pencarian terhadap korban selama tujuh hari sesuai dengan SOP Basarnas dan telah dilakukan, maka operasi SAR kami nyatakan dihentikan dan ditutup,” kata Kepala Rizal.
Penghentian operasi SAR dilakukan setelah pihak Basarnas Mamuju koordinasi dengan pemerintah Kecamatan papalang, pihak keluarga korban dan masyarakat yang terlibat pencarian dan berada di lokasi operasi SAR, bahwa sesuai SOP Basarnas, hari ini adalah hari terakhir pencarian korban dan semua pihak telah mengikhlaskan atas kecelakaan yang menimpa korban.
Agung Hutomo selaku komandan tim rescue menyampaikan “berbagai kendala di lokasi yang menyulitkan pencarian kali ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti tidak ada saksi mata sewaktu kecelakaan terjadi dan simpang siur hilangnya korban yang hanyut di sungai”.
“Hanya saja beberapa bukti mengarah ke kronologi hanyutnya korban sebab pakan ternak milik korban yang diambil dari hutan berada dipinggir sungai posisi terhambur dan kendaraan motor korban masih terparkir di ruas jalan. Pada saat itu curah hujan tinggi dan menyebabkan sungai meluap”. Tambahnya
Pencarian hari ketujuh ini, Tim rescue BASARNAS Mamuju memaksimalkan alut palsar air dengan 3 SRU yang menyisir perairan bakengkeng hingga 3 Nm menggunakan Rigit Inflatable Boat (RIB), Sea Raider dan Rubber Boat.
Sementara itu, operator drone memaksimalkan penyisiran di pesisir kawasan ekologi mangrove yang berada di lokasi. Namun tanda-tanda adanya korban tidak ada sama sekali. Hasil operasi SAR nihil dan status korban dinyatakan hilang.
Tim rescue yang menyisir melaksanakan pencarian ditarik dari lapangan pukul 11.00 WITA. Operasi SAR dinyatakan resmi ditutup. (*)