MAMUJU, RADAR SULBAR –Kepala Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik Sulbar Mustari Mula mengajak masyarakat bersama-sama mengawasi anak-anak agar tidak terpengaruh game online bermuatan kekerasan dan pornografi.
Mustari mengatakan, saat ini Kementerian Kominfo RI mengidentifikasi jenis game online yang bermuatan kekerasan dan pornografi. Sebab itu dia meminta kepada masyarakat melaporkan game game online yang bermuatan kekerasan dan pornografi melalui kanal aduankonten.id. Laporan diajukan denagn bukti tangkapan layar atau screenshot.
“Jika memang terbukti Kemenkominfo RI akan melakukan takedown,” kata Mustari Mula.
Upaya lain yang telah dilakukan adalah melakukan Literasi Digital yang masif terhadap semua kalangan termasuk kalangan Pelajar atau Siswa.
“Kegiatan literasi digital ini dilakukan dalam bentuk kegiatan Sekolah Internet Komunitas Informasi Masyarakat (SENTER KIM),” ungkapnya.
Lebih lanjut Mustari mengatajan, melalui program SENTER KIM, telah menyasar kalangan Pelajar atau Siswa SMA dan SMK.
“Program ini sudah berjalan sejak 2023, untuk tahun ini kami sudah menyasar tiga sekolah pada pertengahan Februari. Materi literasi yang diberikan adalah aman dan etik dalam menggunakan ninternet termasuk didalamnya cara menangkal berita hoaks dan mencegah penggunaan game online yang mengarah kepada tindak kekerasan dan pornografi,” pungkasnya.
Selain itu, Diskominfo Sulbar juga membangun komunikasi intensif dengan DP3AP2KB dan KPAI untuk memperkuat upaya perlindungan anak dan meperkuat literisasi digital baik kepada kepada orang tua maupun anak terutama pada pilar aman dan etik dan menggunakan internet. (jaf)