MAMUJU, RADAR SULBAR –Penanganan Stunting yang dijalankan pemprov Sulbar dengan berbagai program dinilai layak menjadi percontohan bagi daerah lain. Sebab itu Kementerian PPN/Bappenas menjadikan Sulbar sebagai Role Model penurunan stunting.
Olehnya PJ Gubernur Sulbar Prof. Zudan Arif Fakrulloh bersama sejumlah kepala daerah masing-masing memaparkan program-program melalui Rapat Kordinasi Bapemas, di Jakarta, Selasa 2 April 2025.
Jubir Pemprov Sulbar Mustari Mula mengatakan, zejumlah provinsi memiliki program yang dinilai berhasil dan layak menjadi percontohan. Sulbar sendiri menjadi role model atas penanganan stunting di Indonesia.
“Jadi pak Gubernur hadir di Rakor Bappenas sekaligus menjadi pembicara memaparkan terkait penanganan stunting di Sulbar,” ucap Mustari.
Mustari yang juga selaku Kepala Dinas Komunikasi Informatika Persandian dan Statistik Sulbar ini mengatakan, berdasarkan hasil survei yang dirilis Kementerian Kesehatan, ada 15 provinsi di Indonesia yang prevalensi stuntingnya meningkat. Sementara 19 Provinsi lainnya berkontribusi menekan angka Stunting di Indonesia.
Untuk Sulbar penurunan stunting dari angka 35.0 persen pada 2022 menjadi 30.03 persen pada 2023. Penurunan prevalensi 4,7 persen tersebut menjadikan provinsi ke 33 ini terbaik ketiga penurunan Stunting secara nasional.
Diurutan pertama adalah Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan penurunan 8,1 persen, Papua Barat 5,2 persen sedang Sulbar bersama Kalimantan Utara menurun 4,7 persen.
Mustari mengaku Prof Zudan menjabat sebagai Pj Gubernur Sulbar 11 bulan ini betul-betul memberikan pendampingan kepada OPD untuk bergerak bersama mengani permasalahan daerah, termasuk masalah stunting. Bahkan Pj Gubernur terus membangkitkan semangat dan optimisme para OPD pemprov dan Pemda di enam kabupaten, bahwa jika 1 tahun mampu menurunkan 4,7 persen stunting, maka lima tahun kedepan Sulbar bisa Zero stunting, apalagi jika sinergi antara enam kabupeten lebih ditingkatkan.
“Sebagaimana arahan Pj Gubernur, lanjut Mustari, diharapkan program program yang telah dibangun 11 bulan terus berlanjut dan ditingkatkan. Hal paling penting adalah membangun sinergi dan kolaborasi dari berbagai pihak di enam kabupaten. Mulai dari tingkat desa, camat kabupaten provinsi ini harus bersatu. Dengan kekompakan dan sinergi kita optimis Stunting bisa kita tuntaskan,” pungkasnya. (*)