MAMUJU, RADAR SULBAR –Prediksi Musim Kemarau 2024 di Indonesia oleh BMKG pada 699 Zona Musim (ZOM) di Indonesia menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah diprediksi mengalami Awal Musim Kemarau 2024 pada bulan Mei hingga Agustus 2024 yaitu sebanyak 445 ZOM (63,66 persen).
Jika dibandingkan terhadap normal awalnya, awal musim kemarau 2024 di sebagian besar wilayah Indonesia diprediksi mundur yaitu sebanyak 284 ZOM (40,63 persen ).
Puncak Musim Kemarau 2024 di sebagian besar wilayah Indonesia diprediksi terjadi pada bulan Juli dan Agustus 2024 yaitu sebanyak 537 ZOM (77,27 persen). Jika dibandingkan terhadap normalnya, puncak musim kemarau 2024 di sebagian besar daerah diprediksi sama dengan normalnya yaitu sebanyak 290 ZOM (49,49 persen).
Khusus untuk Sulawesi Barat beberapa wilayah yang berpotensi mundur musim kemaraunya berdasarkan pemantauan yaitu Kabupaten Mamuju Utara bagian utara dan selatan, Kabupaten Mamuju Tengah bagian Utara dan Selatan, Kabupaten Mamuju bagian Timur dan Barat, Kabupaten Mamasa bagian Timur dan Barat, Kabupaten Majene bagian Utara, Tengah dan Timur. Kabupaten Polewali Mandar bagian Barat dan Tengah. (Dikutip dari buku pusat informasi perubahan iklim BMKG edisi Maret 2024).
Berdasarkan informasi tersebut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Barat melakukan mitigasi strategis menghadapi musim kemarau tahun ini.
Menindaklanjuti arahan tersebut, Kalaksa BPBD Sulbar Amir Maricar meminta Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan untuk segera melakukan rapat koordinasi dengan BPBD Kabupaten terkait beberapa antisipasi yang akan dilakukan untuk menghadapi musim kemarau yang berpotensi mundur dibeberapa wilayah tahun ini.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Suhardi mengatakan, salah satu bentuk antisipasi yang akan dilakukan BPBD Sulbar bersama BPBD Kabupaten yaitu akan berupaya untuk mengoptimalkan penyimpanan pada akhir musim hujan ini.
“Kita juga akan memperkuat koordinasi dengan BPBD Kabupaten untuk memonitoring dan menyalurkan air bersih kepada warga yang terdampak kekeringan,” kata Suhardi.
Suhardi melanjutkan, langkah strategis dari BPBD kabupaten juga akan sangat penting untuk dibahas bersama pada rapat koordinasi dalam menghadapi musim kemarau di tahun ini, tutup Suhardi.(*)