MAMUJU, RADARSULBAR.CO.ID – Direktur RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Provinsi Sulawesi Barat, Marintani Erna Dochri menerima kunjungan Deputi Direksi Wilayah IX, Yessi Kumalasari, (26/03).
Kunjungan ini dalam rangka melakukan rekredensialing di RSUD Provinsi Sulawesi Barat. Tujuan dilakukan rekredensialing adalah untuk memastikan rumah sakit memenuhi sarana, prasarana, dan sumber daya manusia demi kepuasan layanan kesehatan dari peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
“Kami mengharapkan RSUD Provinsi Sulawesi Barat tetap menerapkan tujuh komitmen janji layanan yang telah disampaikan sebelumnya,” ungkap Yessi.
Sebagai informasi, tujuh komitmen Janji layanan di Rumah Sakit diantaranya, menerima NIK (Nomor Induk Kependudukan) yang ada di KTP atau KIS Digital sebagai pendaftaran layanan JKN, tidak ada dokumen foto kopi dalam pelayanan, tidak ada tambahan biaya di luar ketentuan, tidak ada pembatasan hari rawat inap, memberikan pelayanan obat tanpa membebani peserta jika terjadi kekosongan obat, dan melayani peserta dengan ramah tanpa diskiriminasi.
Selanjutnya terkait dengan kecepatan layanan, Yessi menyampaikan agar rumah sakit dapat mempercepat waktu tunggu. Karena sesuai dengan transformasi mutu layanan di BPJS Kesehatan yang mengutamakan kemudahan, kecepatan dan kesetaraan dalam pelayanan.
“Waktu tunggu untuk peserta JKN yang melakukan pengobatan, harapannya satu jam bisa selesai untuk rawat jalannya. Tetapi kami juga masih melihat keadaan eksisting di lapangannya terlebih dahulu,” ujarnya.
Yessi juga memberikan saran dalam memberikan kecepatan dalam layanan obat yang belum tersedia di rumah sakit melalui layanan transportasi online seperti grab atau gojek. Rumah Sakit dapat melakukan kerja sama terlebih dahulu dengan apotek-apotek yang ada di sekitaran rumah sakit.
Hal tersebut akan memberikan kemudahan bagi peserta JKN dalam pemenuhan obat yang dibutuhkan tanpa membenani pasien rawat jalan.
“Hal ini sesuai dengan komitmen janji layanan rumah sakit dalam pemenuhan obat terhadap pasien JKN yang mengalami kekosongan obat di rumah sakit,” kata Yessi.
Dalam kunjungan tersebut, Yessi juga mengunjungi ruang layanan kateterisasi jantung (cath lab) yang baru diresmikan oleh RSUD Provinsi Sulawesi Barat. Menurutnya ada beberapa layanan penunjang cath lab dan sarana lainnya yang harus segera dipenuhi.
“Mohon dibantu pemenuhan hasil rekredensialing diantaranya ruang administrasi, ruang tunggu cath lab, dan beberapa layanan lain yang perlu dipenuhi sesuai standar,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur RSUD Provinsi Sulawesi Barat, Marintani Erna Dochri menyampaikan akan segera melakukan pemenuhan terhadap sarana dan prasarana hasil dari rekredensialing di RSUD Provinsi Sulbar. Karena dengan adanya pemenuhan sarana tersebut, diharapkan layanan kateterisasi jantung sudah dapat menangani pasien JKN yang membutuhkan.
“Berharap pelayanan cath lab bisa segera memberikan pelayanan terhadap peserta JKN,” ujarnya.
Terkait dengan pemenuhan sarana dan prasarana yang menjadi catatan dari BPJS Kesehatan, pihaknya akan segera memenuhi kekurangan-kekurangan tersebut sebagai pemenuhan kewajiban Rumah Sakit terhadap komitmen terhadap program JKN.
“Layanan yang belum memenuhi standar layanan dalam Program JKN akan segera kami penuhi,” sambungnya.
Terkait dengan komitmen janji layanan, Erna menyampaikan RSUD Provinsi sudah berkomitmen untuk melakukannya. Diantara komitmen janji layanan tersebut yang telah dilakukan di RSUD Provinsi Sulbar adalah pendaftaran layanan hanya menggunakan NIK/KTP atau Kartu KIS digital, dan tidak ada foto kopi berkas lagi.
“Terkait dengan komitmen janji layanan Rumah Sakit, kami telah memasangnya dan terus berkomitmen untuk melakukannnya,” pungkasnya. (ADV)