POLEWALI RADAR SULBAR — Seiring berjalannya waktu dan bertambahnya usia, kondisi tubuh rentan mengalami penyakit. Hal ini seperti yang dirasakan oleh Siti Maesaroh (43) yang terdaftar sebagai Penerima Bantuan Iuran (PBI) Kabupaten Polewali Mandar.
Rasa nyeri akibat saraf yang dialami Siti Maesaroh bisa semakin memburuk dan membuat penderita sulit beraktivitas. Salah satu kondisi kesehatan yang sering ditemui adalah menurunnya kelenturan bantalan tulang belakang sehingga mengakibatkan Herniasi Nucleus Pulposus (HNP) atau saraf terjepit. Penderita juga dapat mengalami komplikasi seperti sulit buang air besar, buang air kecil, serta kurang nyaman ketika duduk.
“Alhamdulillah, walaupun iurannya gratis yang dibayarkan oleh pemerintah, itu tidak mengurangi manfaat yang saya rasakan. Saya sangat bersyukur memiliki kartu JKN yang selalu menolong saya ketika sakit di usia lanjut pada saat sekarang ini. Selama ini saya berobat hanya menunjukkan kartu yang dulu diberikan oleh kelurahan, dan langsung datang ke Puskesmas Matakali,” tuturnya.
Singkat cerita ketika muncul nyeri pada punggung, ia paksakan untuk berdiri, dan merasakan nyeri yang sangat sakit.
”Kaki saya tersebut seperti kesemutan yang luar biasa. Saat itu adik saya, langsung membawa ke Puskesmas Matakali, kemudian saya dirujuk ke poli saraf di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hj Andi Depu Polewali. Setelah diperiksa, pada akhirnya saya dianjurkan untuk melakukan fisioterapi demi memperkuat otot agar mengurangi tekanan pada saraf dengan kunjungan berkala setiap seminggu sekali,” ucap Siti.
Fisioterapi yang berjalan telah terlewati dengan baik, selama menjalani fisioterapi, berkonsultasi dengan dokter saraf, dan mendapat obat-obatan, Siti tidak khawatir mengenai masalah biaya, sebab ia tahu bahwa seluruh biaya pengobatannya ditanggung penuh oleh BPJS Kesehatan selaku pengelola Program JKN.
Ia juga mengaku, selama memanfaatkan Program JKN, dirinya tidak merasa dibedakan karena status kepesertaan yang dibantu oleh pemerinah. Siti pun puas dengan layanan di fasilitas kesehatan yang berada di Kabupaten Polewali. Menurutnya dokter telah memberikan saran yang tepat.
“Saya semakin bersemangat untuk rutin kontrol dan minum obat teratur karena sudah difasilitasi oleh Program JKN, sangat mudah sekali tidak perlu surat-suratan atau penggandaan berkas untuk bukti cukup dengan menempelkan jari sudah muncul data diri kita pada data fasilitas kesehatan. Sekarang rasa sakit pada kaki saya sudah berangsur membaik dan saya bisa melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasa walaupun dalam kondisi aktivitas ringan bukan yang berat,” ungkapnya.
Saat di rumah sakit, ia juga tidak merasa ada perbedaan layanan dengan pasien umum lainnya. Ia merasa Program JKN ini penuh dengan banyak manfaat.
”Setiap bulan saya rutin kontrol, bahkan seminggu dua kali berkunjung ke Rumah Sakit Umum Daerah Hj Andi Depu Polewali dan yang membuat saya merasakan kemudahan dengan menggunakan antrean online pada Mobile JKN,” tuturnya.
Secara keseluruhan, manfaat yang ia terima dari program ini sangat menguntungkannya.
”Sepeserpun uang tidak ada saya keluarkan untuk biaya berobat bahkan pengurusan administrasi juga tidak berbelit sehingga saya nyaman dalam memanfaatkan Program JKN ini,” imbuhnya.
Di akhir perbincangan, Siti berharap semoga Program JKN dapat terus berlanjutan untuk diwariskan kepada generasi selanjutnya agar dapat telindungi kesehatannya. Sejak adanya BPJS Kesehatan, akses layanan kesehatan yang sebelumnya belum merata sekarang sudah dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat.
“Apapun masalah kesehatan yang kita dapatkan asalkan sesuai dengan indikasi medis dan mengikuti alur pelayanan pasti akan dijamin oleh BPJS Kesehatan. Terima kasih kepada pemerintah yang sudah mendaftarkan seluruh keluarga saya sehingga berobat tidak susah pikir biaya lagi karena sudah jadi peserta JKN,” tutupnya. (rls/mkb)