MAMUJU, RADAR SULBAR — Pemprov bersama Pemkab enam Kabupaten dan instansi vertikal melakukan High Lecel Meeting, membahas antisipasi lonjakan harga bahan pokok jelang Ramadan. Acara berlangsung di Grand Maleo Hotel Mamuju, Kamis 29 Februari 2024.
Pj. Gubernur Sulbar Zudan Arif Fakrulloh menyampaikan, salah satu langkah yang akan dilakukan ke depan adalah meningkatkan kordinasi enam kabupaten untuk memantau perkembangan harga dan ketersedaiaan pasokan pangan.
Hal itu sebagai upaya pemerintah dalam memerikan kemudahan akses pangan bagi masyarakat. Upaya lain, menyiapkan pangan murah melalui gerakan pasar murah, gerakan menanam, fasilitas distribusi pangan, pemberian subsidi pangan. Ini membutuhkan keterlibatan seluruh pihak mulai dari provinsi kabupaten hingga pada level kepala pasar.
“Inflasi ini kita kerjakan bareng-bareng, baik OPD provinsi dan kabupaten dan didukung instansi vertikal lainnya,” kata Zudan.
Zudan menyebut beberapa harga komoditas pangan saat ini mengalami kenaikan, seperti beras. Untuk mengatasi ini, masyarakat tidak perlu kuatir sebab stok beras Sulbar sendiri masih ada sekira 100 ton. Ini akan disiapkan mengantisipasi ketika harga beras mengalami kenaikan signifikan. Selain itu dia juga mendorong agar percepat penyaluran bantuan beras pemerintah. Alternatif lainnya memanfaatkan dana BTT APBD Pemprov sebesar Rp20 Miliar.
Kepala Biro Ekonomi Pembangunan Pemprov Sulbar Hamdani Hamdi berterima kasih atas kehadiran sejumlah stakeholder, pada HLM TPID dan TP2DD.
Hamdani menyebut, saat ini terjadi kenaikan harga pangan, termasuk beras yang sudah mencapai harga rata rata Rp15 ribu per kilogram. Kendala dihadapi adalah kurangnya pasokan disebabkan terjadinya pergeseran musim panen akibat El-Nino.
“Sehingga diharapkan kerjasama seluruh stakeholder melakukan langkah-antisipatif, apalagi menjelang hari besar keagamaan, dimana pola konsumsi masyarakat cenderung meningkat,” pungkasnya. (jaf)