MAMUJU, RADAR SULBAR – Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Sulbar Tjahjo Purnomo optimis kinerja APBN Regional Sulbar terus tumbuh positif.
Dia menyampaikan, APBN regional Sulawesi Barat sampai dengan 31 Januari 2024, untuk pendapatan negara mencapai Rp63,35 miliar atau 4,92 persen dari target APBN. Sedangkan Realisasi belanja negara Rp690,22 miliar atau 6,03 persen dari pagu, meningkat 21,27 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
“Capaian di awal tahun ini mampu menjadi booster bagi perekonomian di Sulawesi Barat,” ucap Tjahjo pada Media Briefing, Asset dan Liabilitas Committee (ALCo) Regional Provinsi Sulbar, di Kantor Sementara DJPb Sulbar, Rabu 28 Februari 2024.
Lebih lanjut Tjahjo menguraikan, capaian APBN Regional Sulbar ini sebagian besar ditopang oleh penerimaan perpajakan yang mencapai Rp53,19 miliar atau sebesar 4,39 persen dari target perpajakan 2024. Kontribusi terbesar yaitu sektor Administrasi Pemerintahan mencapai Rp17,21 miliar atau 32,35 persen, disusul oleh Industri Pengolahan sebesar Rp9,82 miliar (18,45 persen). Sedangkan kinerja kumulatif tertinggi sampai dengan Januari 2024, terdapat pada sektor Jasa Keuangan dan Asuransi (160.47 persen). Hal ini disebabkan adanya kenaikan setoran Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 atas pembayaran insentif akhir tahun kepada pegawai pada sektor jasa keuangan dan asuransi Selain penerimaan perpajakan, APBN juga didukung oleh Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dengan realisasi sebesar Rp10,16 miliar atau 13,31 persen dari target.
Pada sisi belanja negara, realisasi sampai dengan 31 Januari 2024 mencapai Rp690.22 miliar atau 6,03 persen dari pagu. Komponen Belanja Pemerintah Pusat (BPP) terealisasi sebesar Rp149,85 miliar, meningkat 42,45 persen dibandingkan bulan Januari 2023. Secara persentase, peningkatan signifikan terjadi pada belanja modal dari sebelumnya Rp2,71 miliar (Januari 2023) menjadi Rp22,90 miliar (Januari 2024) atau meningkat sebesar 743.54 persen.
“Realisasi belanja modal sebagian besar didukung oleh akselerasi belanja modal Kementerian PUPR yang meningkat signifikan serta adanya peningkatan realisasi kontrak pra-DIPA dan kontrak di awal tahun yang lebih masif dibandingkan periode sebelumnya,” ungkapnya.
Selanjutnya, realisasi belanja barang sebesar Rp57,89 miliar, meningkat 36,36 persen dibandingkan Januari 2023. Realisasi belanja barang bulan Januari 2024 terdiri atas belanja operasional dan non operasional. Belanja pegawai terealisasi sebesar Rp69,06 miliar atau 5,65 persen dari pagu. Sedangkan belanja sosial belum terdapat realisasi sampai dengan 31 Januari 2024.
“Kinerja APBN regional Sulawesi Barat di awal tahun 2024 terus melanjutkan kinerja baik dengan didukung oleh realisasi belanja negara yang optimal sebagai motor penggerak bagi perekonomian di Sulawesi Barat,” tutup Tjahjo. (jaf)