POLMAN, RADAR SULBAR –Kekeringan persawahan seluas 120 hektar terjadi di Desa Bunga-Bunga, Kecamatan Matakali, Kabupaten Polewali Mandar (Polman). Padi berumur 20-40 hari terancam.
Hal itulah mendorong pemerintah kabupaten Polman dan Pemprov Sulbar menfasilitasi mesin pompa untuk mengairi persawahan tersebut.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hostikurtura, dan Peternakan (DTPHP) Syamsul Ma’rif mengatakan, telah berkolaborasi dengan berbagai pihak menangani masalah sawah kering di desa tersebut.
“Pertama kita akan pompanisasi air dari sumber air terdekat menuju lokasi sawah tertinggi,” ungkap Syamsul Ma’rif.
Sementara itu, Kepala Laboratorium Pengamatan Hama Penyakit (LPHP) Yonathan mengatakan, saat ini sementara sudah tersedia enam mesin pompa, diantaranya satu mesin 10 PK, empat mesin 4 PK dan satu mesin 3 PK. Pihaknya akan terus menambah hingga tersedianya kurang lebih 10 mesin pompa.
Yonathan menambahkan, pompa mesin itu akan menggunakan bahan bakar bensin dan solar bantuan dari provinsi, kabupaten maupun swadaya kelompok tani, dan ke depannya mesin tersebut akan dimodifikasi menggunakan bahan bakar gas LPG untuk lebih menghemat biaya.
“Karena satu tabung gas LPG 3 Kg mampu menghidupkan mesin sehari semalam, sedangkan jika menggunakan bensin dapat menghabiskan kurang lebih 10 Liter,” tutupnya. (jaf)