MAMUJU, RADAR SULBAR –Program Listrik Hemat dan Murah (LHM) merupakan kegiatan yang sepenuhnya diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Sulbar, sehingga masyarakat tidak dibebankan biaya tambahan alias gratis. Hanya saja program ini rentan disalahgunakan.
Hal ini disampaikan Kepala Bidang Ketenagalistrikan, Qomaruddin Kamil (Rury) menyampaikan bahwa pada Sesi diskusi dalam acara Sosialisasi Pemutakhiran Data LHM oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) di Hotel Aflah Mamuju pada Kamis 1 Februari 2024.
Menurutnya Program LHM bisa saja dimanfaatkan orang tentenu untuk keuntungan pribadi.
“Jangan sampai Program LHM ini dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung dengan praktek-praktek tidak etis yang merugikan masyarakat. Soalnya bantuan ini berpotensi untuk disalahgunakan oleh pihak yang akan mencari keuntungan ekonomi dan lain sebagainya, padahal program ini gratis diperuntukkan bagi masyarakat khususnya yang masuk kategori msikin ekstrim,” ujar Rury.
Olehnya itu, Kepala Bidang Ketenagalistrikan Dinas ESDM Sulbar menghimbau masyarakat untuk tidak langsung percaya jika ada oknum tertentu mengatasnamakan pemda dan PLN terkait program itu.
“Jika mendapatkan oknum yang memanfaatkan program LHM ini, segera dilaporkan kepada kepala desa atau lurah untuk kemudian dikoordinasikan ke Dinas ESDM Sulbar,” himbau Rury.
Pada acara sosialisasi itu, memberikan banyak masukan kepada para peserta, mereka akhirnya memahami alur dan proses pelaksanaan Program LHM, terutama para kepala desa dan Lurah yang mengetahui kondisi masyarakatnya yang memang belum memiliki meteran listrik sendiri atau masih nyantol listrik ke tetangga.
“Program ini tentunya diutamakan kepada masyarakat miskin ekstrim sebagaimana program prioritas Pj. Gubernur Sulbar Prof. Zudan Arif Fakrulloh,”ujarnya.
Dia menambahkan, Program LHM menjadi prioritas Dinas ESDM Sulbar setiap tahunnya dan keterlibatan seluruh pihak sangat penting untuk kesuksesannya.
“Diharapkan program ini dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat miskin di Sulbar,” tutupnya. (jaf)