MAMUJU, RADAR SULBAR –Dari 5.000 lahan tambak di Sulbar hanya terkelola 20 persen. Itupun produktivitasnya masih terbilang rendah.
Kepala DKP Sulbar Khaeruddin Anas mengatakan, dari survei yang dilakukan, di Mamuju, untuk luas tambak 1 hektar hanya menghasilkan 3 kuintal.
“Produktivitasnya rendah, ini yang kita dorong dengan bekerjasama investor mendorong peningkatan produktivitas tambak di Sulbar,” ucap Khaeruddin, Kamis 11 Januari 2024.
Langkah awal dilakukan di awal tahun ini adalah merampungkan data menyangkut luas lahan untuk tambak yang akan direncakan untuk dimanfaatkan dalam kerjasama dengan perusahaan lain.
Lanjut Khaeruddin, Pemprov Sulbar sudah bekerjasama dengan perusahaan dalam hal pengelolaan tambak tradisional yang ada di Sulbar. Hal ini dilakukan untuk mencapai target produksi perikanan budidaya secara nasional.
“Ini juga mendorong perkonomian daerah dalam rangka penanganan inflasi, kemiskinan, anak tidak sekolah, perkawinan anak dan stunting. Ini menjadi penting karena provinsi ke 33 ini merupakan daerah pesisir,” ucap Khaeruddin.
Menurutnya dengan pola kerjasama yang nantinya akan dibangun diharapkan mendorong peningkatan produksi, khususnya perikanan budidaya. Selain itu mendorong pelaku usaha terus meningkatkan produksi.
“Diharapkan akan terjadi sinergi dengan para pelaku usaha maupun dinas kelautan prikanan se Sulbar,” pungkasnya (jaf)