MAJENE, RADAR SULBAR — Penanganan masalah kemiskinan ekstrem, stunting, perkawinan anak, anak tidak sekolah dan inflasi (4+1) Sulbar tetap menjadi prioritas bagi setiap OPD Pemprov.
Seperti dilakukan Dinas Perkim Sulbar, melakukan Penanganan 4+1 di Desa Lombong Timur, Kabupaten Majene, Minggu 17 Desember 2023.
Kepala Dinas Perkim Sulbar Syaharuddin menyampaikan, pihaknya berkolaborasi dengan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Unit Perkim, menyalurkan bantuan 32 paket untuk anak stunting dan 50 paket kemiskinan ekstrem.
“Paket ini berupa beras, telur, susu, biscuit, mie instan dan gula pasir, yang kesemuanya kami kumpulkan dari sumbangan keikhlasan hati dari ASN dan Non ASN Dinas Perkim serta para donatur,” bebernya.
Syaharuddin mengatakan, aksi nyata itu sebagai salah satu bentuk kepedulian Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Pemprov Sulbar) dalam menangani kemiskinan, stunting, anak tidak sekolah, pernikahan anak dan pengendalian inflasi atau 4 + 1, dan berharap masyarakat dapat segera keluar dari permasalahan tersebut untuk Sulbar yang lebih baik.
Dia menambahkan, sebelum melakukan kegiatan itu Dinas Perkim terlebih dahulu sudah berkoordinasi terkait data anak stunting dan kemiskinan ekstrem pada Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial, sebagai dinas yang bertanggungjawab terhadap kedua hal tersebut untuk mengetahui berapa banyak warga yang terdampak yang wajib diintervensi.
Sebelum melakukan kunjungan, Kepala Dinas Perkim Sulbar menyampaikan kepada Kepala Desa Lombong Timur Tasdir untuk terlebih dahulu mengumpulkan para warga di Balai Desa guna mendengarkan sedikit Sosialisasi Pencegahan Anak Stunting yang disampaikan oleh Ketua DWP Unit Perkim Nurhidayah Syaharuddin.
“Alhamdulillah hari ini kami DWP Perkim sangat senang bisa diajak berkolaborasi dalam penanganan 4 + 1 dan juga warga Desa Lombong Timur yang sangat antusias menerima kami” ujar Nurhidayah. (jaf)