Ganjar-Mahfud Janji Buat Kelompok Difabel Berdaya: No One Left Behind

  • Bagikan

JAKARTA, RADAR SULBAR – Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud, Aryo Seno Bagaskoro mengatakan pasangan Capres-Cawapres nomor 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD bakal memperhatikan kelompok disabilitas alias difabel. Seno menyebut kawan-kawan difabel harus berdaya.

“Prinsip utamanya adalah No One Left Behind. Tidak boleh ada yang ditinggalkan. Kawan-kawan difabel pun harus berdaya. Maka yang diperjuangkan Pak Ganjar adalah dari yang mendasar terlebih dahulu: aksesibilitas di ruang publik,” kata Seno kepada wartawan, Selasa (5/12).

Seno mengatakan aksesibilitas ini berarti infrastrukturnya harus pro difabel. Kemudian jalan dan gedungnya harus didesain atau ditambah desain agar ramah difabel. Selain itu gaji bagi kelompok difabel yang bekerja di beragam perusahaan juga jadi perhatian.

“Bu Atikoh menyampaikan keterkejutannya saat mendengarkan bahwa banyak kawan difabel yang digaji di bawah UMR. Maka ini akan diperjuangkan. Pak Ganjar menyampaikan bahwa bagi perusahaan-perusahaan yang mau merekrut kawan difabel dan menggaji dengan layak, akan diberi insentif dan bantuan dari pemerintah,” ujarnya.

Lebih lanjut, Seno menyebut Ganjar dan Mahfud juga akan terus mendengar pandangan, masukan, dan aspirasi dari para pakar, aktivis, kelompok akademisi, dan stakeholder lain. Menurutnya, ada Angkie Yudistia di dalam TPN Ganjar-Mahfud yang menjadi salah satu yang terus memberikan masukan.

“Secara prinsip, paradigmanya harus berubah. Harus dengan cara pandang affirmative action. Memberikan afirmasi dan keistimewaan dalam merancang kebijakan,” katanya. (*)

Ganjar-Mahfud Janji Buat Kelompok Difabel Berdaya: No One Left Behind

JAKARTA, RADAR SULBAR – Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud, Aryo Seno Bagaskoro mengatakan pasangan Capres-Cawapres nomor 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD bakal memperhatikan kelompok disabilitas alias difabel. Seno menyebut kawan-kawan difabel harus berdaya.

“Prinsip utamanya adalah No One Left Behind. Tidak boleh ada yang ditinggalkan. Kawan-kawan difabel pun harus berdaya. Maka yang diperjuangkan Pak Ganjar adalah dari yang mendasar terlebih dahulu: aksesibilitas di ruang publik,” kata Seno kepada wartawan, Selasa (5/12).

Seno mengatakan aksesibilitas ini berarti infrastrukturnya harus pro difabel. Kemudian jalan dan gedungnya harus didesain atau ditambah desain agar ramah difabel. Selain itu gaji bagi kelompok difabel yang bekerja di beragam perusahaan juga jadi perhatian.

“Bu Atikoh menyampaikan keterkejutannya saat mendengarkan bahwa banyak kawan difabel yang digaji di bawah UMR. Maka ini akan diperjuangkan. Pak Ganjar menyampaikan bahwa bagi perusahaan-perusahaan yang mau merekrut kawan difabel dan menggaji dengan layak, akan diberi insentif dan bantuan dari pemerintah,” ujarnya.

Lebih lanjut, Seno menyebut Ganjar dan Mahfud juga akan terus mendengar pandangan, masukan, dan aspirasi dari para pakar, aktivis, kelompok akademisi, dan stakeholder lain. Menurutnya, ada Angkie Yudistia di dalam TPN Ganjar-Mahfud yang menjadi salah satu yang terus memberikan masukan.

“Secara prinsip, paradigmanya harus berubah. Harus dengan cara pandang affirmative action. Memberikan afirmasi dan keistimewaan dalam merancang kebijakan,” katanya. (*)

  • Bagikan

Exit mobile version