MAMUJU, RADAR SULBAR — Pemprov Sulbar bekerja sama dengan Yayasan JICA (Japan International Cooperation Agency) dalam rangka peningkatan Sumber Daya Manusia dan penanganan masalah kemiskinan ekstrem di Sulbar.
Langkah strategis yang akan dijalankan ke depan telah dibahas melaui Rapat Koordinasi penanggulangan kemiskinan daerah provinsi Sulbar, di Grand Maleo Hotel Mamuju, Senin 4 Desember 2023.
Sekertaris Daerah Provinsi Sulbar Muhammad Idris mengatakan rapat koordinasi merupakan agenda rutin yang digelar dua kali setahun. Menurutnya, saat ini angka Kemiskinan berada ditangan 2,94 persen, angka tersebut merupakan angka penanggulangan kemiskinan dengan kinerja tercepat di Pulau Sulawesi.
“Rapat evaluasi selalu harus dibiasakan untuk mengukur sejauh mana capaian dan masalah yang perlu dilakukan perbaikan,” kata Idris pada acara Rakor Penanggulangan Kemiskinan Daerah Sulbar di Hotel Maleo Mamuju, Senin,4 Desember 2023
Pada rakor tersebut Pemerintah Provinsi Sulbar juga meminta dukungan JICA (Japan International Cooperation Agency) untuk melakukan penanganan kemiskinan di Sulbar.
“Kehadiran JICA dapat memperkuat kita di Sulbar, Kita berkomitmen membangun kerja sama ini lebih produktif kemungkinan program di jica bisa membangun koneksi kebijakan di Provinsi termasuk kepada kawan-kawan di Kabupaten,” ucap Idris.
Kemiskinan Ekstrem di Sulbar ditargekan dapat ditekan mencapi 10,70 persen pada 2024 mendatang.
Sehingga melalui rakor tersebut pemerintah ingin menyatukan persepsi dan menyatukan visi yang sama, termasuk memastikan semua orang harus memiliki data yang sama.
Apalagi saat ini Pertumbuhan ekonomi Sulbar terlihat membanggakan karena pertumbuhan ekonomi Sulbar di tahun 2023 sudah mencapai 7,5 persen.
Selain itu untuk menyelesaikan masalah Kemiskinan Ekstrem, peningkatan Kualitas SDM di Sulbar, harus terus ditingkatkan, utamanya menekan masalah anak tidak sekolah.
“Kita ingin memastikan agar seluruh anak di Sulbar mengeyam pendidikan, untuk peningkatan kualitas SDM Sulbar,” tutupnya.
Menurutnya, untuk menyelesaikan masalah Kemiskinan Ekstrem dibutuhkan strategi seperti bagaimana melakukan pengurangan beban pengeluaran masyarakat, peningkatan kemampuan dan pendapatan masyarakat, pengembangan dan jaminan usaha ekonomi UMKM, kemudian sinergi Kebijakan penanggulangan kemiskinan. (jaf)