GOWA, RADAR SULBAR. — Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) Sulbar mendorong SDM petani Sulbar agar mempersiapkan Sulbar sebagai penopang IKN, Untuk itu DTPHP Sulbar melibatkan sejumlah petani ikut serta studi banding di Gowa Sulawesi Selatan, 13-16 November 2023.
Hal ini mendapat dukungan dari Wakil Ketua DPRD Sulbar Abdul Rahim sebab menurutnya sektor pertanian dan perkebunan menjadi andalan provinsi ke 33 ini. Apalagi posisi Sulbar sangat strategis sebagai penopang IKN. Penting mempersiapkan SDM petani.
“Kebijakan ini akan membuat petani di Sulbar bisa survive dan memperbaiki kualitas pendapatannya,”ucap Rahim.
Dijelaskan beberapa faktor yang membuat sektor pertanian belum bergerak maksimal. Pertama intervensi berupa ketersediaan bibit,pupuk bersubsidi yang masih dikeluhkan,
Kedua penyuluh yang tidak seimbang dengan rasio luasan pertanian di Sulbar serta tidak ditunjang fasilitas memadai. Ketiga soal SDM petani yang sebagian besar masih menerapkan pola konvensial
“Sehingga mau tidak mau peningkatan kapasitas SDM para petani harus terus dilakukan. Ini lah yang kita harapkan dari studi banding ini,” kata Rahim.
Apalagi, lanjut Rahim studi banding dilakukan di Malino yang merupakan salah satu pusat pengembangan hortikultura di Sulawesi Selatan, dengan harapan petani milenial serta sejumlah penyuluh yang mengikuti studi banding tersebut mendapatkan bekal untuk pengembangan hortikultura di Sulawesi Barat.
Kepala Rombongan Studi Banding Junaedi mengatakan, studi banding tersebut merupakan inisiasi Wakil Ketua DPRD Sulbar Abdul Rahim..
“Tujuan kami datang di sini, ingin belajar, ingin melihat langsung di sini, tanaman seperti apa dan bagaimana kondisi yang ada di lapangan. Kami juga ingin melihat kegiatan-kegiatan yang dilakukan petani di sini terkait tanaman hortikultura,” kata Junaedi.
Menurutnya, melalui studi banding menjadi bekal untuk mengembangkan potensi komoditi hortikultura di enam kabupaten se-Sulbar.
“Harapannya, ketika kita kembali ke daerah kita, apa yang kita dapatkan di sini itu bisa kita terapkan di daerah kita,” ujarnya.
Sedangkan, Kepala Bidang Hortikultura Dinas TPH Gowa, Anasrul menjelaskan, pihaknya akan memberikan yang terbaik mengenai pengembangan komoditi hortikultura bagi para peserta studi banding.
“Kami akan memberikan yang terbaik yang dibutuhkan teman-teman petani dari Sulbar. Kalau ada kekurangan, tidak perlu dibawah ke Sulbar. Yang perlu ditiru adalah kelebihan yang dimiliki petani di sini,” tutur Anasrul.
Untuk diketahui, rombongan studi banding ini akan belajar mengenai cara pembibitan, pemeliharaan, panen, hingga pemasaran tomat, kentang, serta tanaman hortikultura lainnya. (jaf)