DTPHP Sulbar Lakukan Vaksinasi PMK di Enam Kabupaten

  • Bagikan

MAMUJU, RADAR SULBAR –Untuk mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan (DTPHP), konsisten melakukan percepatan vaksinasi terhadap hewan ternak.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DTPHP Sulbar Nur Kadar menjelaskan, penyakit pada hewan ternak tersebut disebabkan oleh virus yang dapat menular melalui airborne, sehingga penyebarannya bisa sangat cepat hingga radius 10 km.

Kata dia, sejak mewabahnya PMK di Indonesia, yang pertama kali ditemukan kasus pada tahun 2022 di Provinsi Jawa Timur (Jatim) dan di Sulbar pada bulan Agustus di Kecamatan Tabang, Kabupaten Mamasa dan saat ini kasusnya sudah jauh melandai.

Berdasarkan laporan di Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (ISIKHNAS), kasus PMK yang terakhir dilaporkan adalah pada bulan Mei 2023 di Kabupaten Polewali Mandar (Polman). Namun demikian, ternak yang dilaporkan positif PMK tersebut kini sudah sembuh dan sehat kembali.

Penurunan angka kasus ini tentu saja tidak terlepas dari usaha pemerintah khususnya petugas yang membidangi fungsi peternakan se Sulbar dalam menekan laju penyakit melalui program vaksinasi PMK dan pengobatan, serta kerjasama semua pihak dalam pelaksanaan surveilans dan respon cepat dalam setiap laporan penyakit.

Jumlah vaksinasi tahun 2023 HRP (Hewan Rentan PMK) di Sulbar sudah mencapai angka diatas 70 ribu dosis vaksin PMK (Data ISIKHNAS). Dan Sulbar masuk urutan 14 capaian vaksinasi PMK di seluruh Indonesia.

Adapun realisasi vaksinasi pada masing-masing kabupaten di Sulbar yaitu Majene 21.088 dosis, Mamasa 7.390 dosis, Mamuju 11.631 dosis, Mamuju tengah 11.896 dosis, Pasangkayu 14.341 dosis dan Polman 7.487 dosis.

“Saat ini hampir setiap hari teman-teman Petugas Keswan terus menggenjot kegiatan vaksinasi PMK dan kami targetkan diatas angka 100 ribu dosis sampai akhir Desember ini,” ungkap Nur Kadar, Jumat 3 November 2023.

Nur Kadar juga mengungkapkan, kendala pelaksanaan vaksinasi di lapangan sangatlah banyak, salah satunya selain PMK ada juga kasus penyakit Jembrana dan Rabies yang harus diatasi oleh pihaknya.

Upaya percepatan vaksinasi terus dilakukan dengan memberikan edukasi kepada peternak tentang pentingnya vaksinasi PMK, penerapan biosecurity dan pengawasan lalu lintas ternak, dan komunikasi intensif dengan kabupaten sehingga kendala-kendala di lapangan dapat segera diatasi. (jaf)

  • Bagikan

Exit mobile version