MAKASSAR – Pj Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Bahtiar kembali mengeluarkan statemen yang kontroversial. Setelah pernah mengatakan Sulsel sudah bangkrut dan kantor Gubernur bakal ditutup karena Pemprov Sulsel bangkrut, kini Pj Gubernur yang belum menjabat sebulan ini kembali membuat masyarakat terperangah ketika mengatakan provinsi yang dipimpinnya (Sulsel), tidak baik-baik saja dan meminta agar seluruh elemen masyarakat dan pemerintah bertaubat.
Penyataan kontroversial ini dinyatakan saat berpidato dalam rapat paripurna HUT ke-354 Sulsel.
Berapa warga kita tidak punya rumah di Sulsel. Kita sedang berjuang untuk menuju baik-baik. Belum baik-baik saja,” kata Bahtiar di gedung DPRD Sulsel, Kamis (19/10/2023).
Bahtiar menilai pemerintah kerap terlena dengan berbagai capaiannya hingga menjadi sombong.
Momentum 354 tahun ini, waktunya kita bertaubat semuanya. Termasuk saya. Kita selalu membusungkan dada. Kita selalu sombong, kita selalu bilang purai ujama maneng (sudah saya kerja semua). Madeceng ni kehiduppanna raya’e (Kehidupan rakyat sudah baik). Jangan-jangan kita tidak pernah hidup bersama rakyat,” tuturnya.
Bahtiar pun mengajak untuk bersama-sama merefleksi kondisi Sulsel saat ini. Dia mengingatkan untuk tidak bersikap sombong dengan berbagai capaian yang telah diraih Sulsel.
Pernyataan Gubernur ini sontak kembali membuat gaduh masyarakat. Berbagai tanggapan warga muncul di media sosial (Instagram). Seperti yang ditulis akun bernama @rahmatoesman yang mengatakan “kemarin pak wali cu sering bikin statemen lucu ini pj gubernur lagi, allahu akbar”. Akun bernama @adyooo bahkan menulis: memang tidak baik2 saja apalagi kepala daerahnya”, akun bernama @sulaimansy4m mengatakan “Sulsel andalan sedang andalan tdk andalan baik-baik andalan saja”. Sementara akun @andimuhammadfarham dengan satir menulis: “yok tobat yok”.
Diketahui, kegaduhan demi kegaduhan terus dilakukan Pj Gubernur Bahtiar sejak pertama kali menginjakkan kaki di Kantor Gubernur Sulsel.
Tercatat, selain mengatakan Sulsel sudah bangkrut, Bahtiar juga mengeluarkan surat edaran (SE) kontroversial untuk mengalokasikan 40 persen dana desa untuk budidaya pisang di luas lahan yang hingga kini bertambah 5 juta hektar. SE ini jelas menimbulkan penolakan keras kepala desa yang tergabung dalam Apdesi Sulsel. Bahkan Apdesi sudah melayangkan surat ke Ptesiden Jokowi dengan tembusan Mendagri untuk mencopot Pj Gubernur Bahtiar karena hanya menimbulkan kegaduhan dan keresahan masyarakat baik melalui statemennya maupun kebijakannya. (*)