Riset KIP-Kuliah Gali Prespektif Orang Tua

  • Bagikan

MAMUJU, RADAR SULBAR – Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM)yang berdaya saing menjadi salah satu masalah prioritas di Sulbar, terbukti dengan capaian nilai IPM (66,92) yang masih rendah. Salah satu jalan untuk mendorong percepatan pembangunan SDM yang berdaya saing yaitu melalui pendidikan.

Pemerintah pusat telah berupaya mewujudkan hal tersebut melalui program pemberian beasiswa pendidikan perguruan tinggi. Tim Program Kreativitas Mahasiswa Riset Sosial Humaniora KIP-Kuliah, Through Makkuliwa Internalization melakukan riset untuk melihat perspektif orang tua mahasiswa penerima KIP-Kuliah di Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar). Ketua tim riset, Yudia Fatih Afandi Putri mengatakan, ada isu yang menyatakan bahwa orang tua mahasiswa penerima beasiswa mendorong anaknya untuk menggunakan dana KIP-Kuliah tidak sesuai aturan.

“Sementara orang tua seharusnya memiliki peran yang sangat besar dalam memberikan support kepada anak-anak mereka, khususnya penerima KIP-Kuliah,” kata Yudia, Selasa 3 Oktober. Riset tersebut, kata Yudia, menggunakan istilah tradisi masyarakat Mandar, yaitu Makkuliwa. Tradisi tersebut merupakan perwujudan rasa syukur atas rejeki yang diperoleh. Nilai tradisi ini sangat penting untuk diimplementasikan pada seluruh orang tua dan mahasiswa penerima beasiswa.

“Kami mengambil perspektif orang tua untuk membangun cara pandang mereka, dengan menginternalisasi nilai-nilai budaya makkuliwa terhadap penerima KIP-kuliah, dengan harapan ketika anaknya sebagai penerima KIP-Kuliah menyalahi aturan penggunaan dana KIP-Kuliah, orang tua yang akan mengontrol dan mengingatkan anaknya,” jelas Yudia.

Sementara, Dosen Pendamping Riset Indra Basir mengungkapkan, tim yang terlibat dalam riset tersebut merupakan gabungan dari lintas prodi, yaitu prodi akuntansi dan teknik informatika.

“Sampai saat tim masih berfokus pada finalisasi laporan kemajuan, Publikasi Artikel Ilmiah dan Penilaian Kemajuan Pelaksanaan PKM (PKP2),” sebutnya.

Menurutnya, program kreativitas mahasiswa tersebut menjadi jembatan penghubung untuk saling mengenal dan bertukar pikiran. Ia berharap riset tersebut akan bermanfaat bagi peneliti selanjutnya, dan pihak-pihak yang membutuhkan informasi terkait beasiswa KIP-Kuliah. “Begitu banyak suka duka yang kami hadapi dalam pelaksanaan riset ini, semoga bisa membuahkan hasil riset yang terbaik,” tandas Indra. 

(m5/jsm)

  • Bagikan

Exit mobile version