Nurmadia: Ternyata Berobat Lintas Provinsi Bisa dengan Program JKN

  • Bagikan
NARASUMBER: Nurmadia (50) menceritakan pengalaman saudaranya saat berobat menggunakan Kartu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

MAMAUJU, RADAR SULBAR – Nurmadia (50) menceritakan pengalaman saudaranya menggunakan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) walaupun beda provinsi. Keterangan tersebut didapatkan Nurmadia saat mengantarkan adiknya berobat di Makassar saat dalam keadaan gawat darurat. Nurmadia awalnya ragu dengan status kepesertaan JKN milik adiknya yang berdomisili di Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur.

“Ternyata walaupun faskes adik saya di Bontang, Kalimantan Timur tetap bisa digunakan di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan,” terangnya Jumat, (15/09).

Nurmadia yang juga berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Badan Perencanaan dan Pembangunan Kabupaten Mamuju ini mengakui telah memanfaatkan Kartu JKN untuk pemeriksaan anaknya, bahkan mengedukasi saudara dan tetangganya untuk menggunakan Kartu JKN apabila harus mengakses fasilitas kesehatan.

“Kebetulan kalau terkait Program JKN saya sering melakukan layanan untuk periksa anak, periksa saudara ataupun tetangga yang membutuhkan bantuan,” ceritanya.

Selama melihat secara langsung layanan dari beberapa fasilitas kesehatan, dirinya juga mengaku mengetahui informasi bahwa pengobatan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang berbeda pun dapat dilakukan. Hal ini berdasarkan dengan prinsip portabilitas yang dapat digunakan peserta apabila berada di luar domisili maksimal tiga kali dalam satu bulan.

“Asalkan peserta tersebut mempunyai kepesertaan aktif, kemarin saya lihat bisa digunakan pemeriksaan di faskes tingkat pertama yang bukan di domisilnya,” ungkap Nurmadia.

Sebagai informasi, prinsip portabilitas dalam Program JKN membuat Peserta JKN dapat mengakses pelayanan kesehatan secara borderless (tanpa batas) sesuai ketentuan. Artinya layanan peserta JKN bisa dilakukan di seluruh Indonesia, tidak bergantung pada domisili peserta saat ini.

Lanjutnya, ia mengakui program JKN sangat membantu masyarakat yang kurang mampu. Karena selain sebagai PNS, ia juga Ketua Majelis Taklim di Lingkungan Kasiwa, Kabupaten Mamuju. Sehingga dirinya sering membantu tetangganya untuk berobat menggunakan Program JKN.

“Kebetulan saya sebagai Ketua Majelis Taklim di Kasiwa sering mendapati tetangga yang kesulitan dalam berobat, maka saya bantu untuk berobat menggunakan Kartu BPJS,” ucapnya.

Selain membantu banyak orang, ia juga mempunyai pengalaman menarik dengan Program JKN waktu mengantar anaknya yang sedang melakukan pengobatan demam berdarah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Mamuju. Karena saat itu, anaknya harus dilakukan perawatan disana, tetapi kelas yang sesuai dengan haknya tidak ada.

“Akhirnya saya menghubungi petugas informasi yang ada di rumah sakit, ternyata bisa ditempatkan terlebih dahulu di kelas yang berbeda,” kata Nurmadia.

Selama melakukan pelayanan di RSUD Kabupaten Mamuju, dirinya juga mendapatkan pelayanan yang baik dari petugas. Karena menurutnya berkas administrasi yang digunakan berobat menggunakan Program JKN saat ini sangat mudah.

“Saat anak saya dirawat di RSUD Kabupaten Mamuju, mendapat pelayanan sangat baik. Dan pihak rumah sakit tidak mempersulit proses administrasi walaupun waktu itu saya hanya menunjukkan NIK saya saja,” bebernya.

Berbekal pengalaman tersebut, membuat Nurmadia sangat terkesan dengan Program JKN dan akan membagikan banyak informasi terkait Program JKN kepada siapapun tanpa diminta. Hal itu dirinya lakukan karena sudah terlalu seringnya berurusan dengan Program JKN.

“Saat saya diminta informasi terkait Program JKN, saya dengan senang hati akan menyampaikan pengalaman yang sudah saya dapatkan. Oleh karena itu Program JKN harus tetap ada sampai kapanpun, karena terbukti banyak kemudahan dan kebermanfaatan bagi orang-orang yang sedang mengalami gangguan kesehatan, baik masyarakat yang kurang mampu ataupun masyarakat menengah keatas,” lanjutnya.(*)

  • Bagikan

Exit mobile version