POLMAN, RADAR SULBAR — Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulawesi Barat melaksanakan kegiatan “Orientasi Konseling Menyusui bagi Tenaga Kesehatan dan Kader” yang dilaksanakan di Kabupaten Polewali Mandar.
Kegiatan ini diinisiasi untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan para tenaga kesehatan dan kader dalam memberikan konseling dan dukungan kepada ibu-ibu menyusui, guna mendorong praktik menyusui yang optimal dan kesehatan bayi yang lebih baik.
Saat membuka acara, Kepala Dinkes Sulbar, drg. Asran Masdy, menggarisbawahi pentingnya dukungan yang komprehensif terhadap ibu-ibu yang sedang menyusui dan bagaimana konseling yang efektif dapat memainkan peran penting dalam mencapai tujuan ini.
Orientasi Konseling Menyusui ini bertujuan untuk, Meningkatkan Pengetahuan para tenaga kesehatan dan kader serta mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang manfaat menyusui, teknik-teknik pemberian ASI (Air Susu Ibu) yang benar, serta peran penting nutrisi dalam pertumbuhan bayi.
Selain itu, Mengembangkan Keterampilan Konseling: Peserta diberikan pelatihan dalam keterampilan komunikasi yang efektif, empati, dan dukungan moral untuk membantu ibu-ibu menyusui mengatasi tantangan yang mungkin mereka hadapi.
“Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan Kesadaran Komunitas Melalui kader yang terlatih dengan baik, pengetahuan tentang pentingnya menyusui akan diambil lebih jauh ke dalam masyarakat, membantu ibu-ibu merasa didukung dan diterima dalam memilih praktik menyusui,” ujarnya.
Pelaksanaan Orientasi Konseling Menyusui memiliki lima manfaat yang signifikan, antara lain; Meningkatkan Tingkat Pemberian ASI Eksklusif: Dengan pengetahuan dan dukungan yang lebih baik, ibu-ibu lebih mungkin untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayi mereka, yang memiliki manfaat besar bagi kesehatan dan perkembangan bayi.
Selanjutnya, Mengurangi Angka Kematian Bayi: Praktik menyusui yang optimal terbukti dapat mengurangi risiko kematian bayi dan komplikasi kesehatan lainnya; dan Mendorong Pertumbuhan dan Perkembangan Optimal: ASI mengandung nutrisi penting yang mendukung perkembangan otak dan sistem kekebalan bayi.
Tak hanya itu, juga dapat Mengurangi Beban Penyakit: Manfaat kesehatan jangka panjang bagi ibu dan bayi dapat mengurangi beban penyakit pada masyarakat secara keseluruhan.
Terakhir, Pemberdayaan Kader: Melalui pelatihan ini, kader akan memiliki peran yang lebih aktif dalam mendukung ibu-ibu menyusui di masyarakat, membantu menciptakan lingkungan yang mendukung menyusui. (*)