MAMUJU, RADAR SULBAR –Program Padat Karya diarahkan mengintervensi kemiskinan ekstrem di Sulbar.
Karenanya Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Sulbar Saharuddin mendesain agar proyek pembangunan Prasarana, Sarana dan Utilitas (PSU) menyerap tenaga kerja lokal utamanya mereka yang berpenghasilan dibawah rata-rata.
Disebutkan, hingga Agustus 2023, pihaknya sudah melibatkan 300 pekerja warga miskin dalam pembanguna PSU yang tersebar di setiap kabupaten. Targetnya untuk 2023 bisa mengintervensi 1.400 warga miskin di Sulbar.
“Warga terdampak tersebut dipekerjakan dalam pekerjaan rabat beton, drainase dan pembangunan air bersih,” ujar Saharuddin.
Selain penanganan kemiskinan pihaknya juga terus fokus menangani masalah 4+1 masalah Sulbar. Yakni Kemiskinan, Stunting, Perkawinan Anak, Anak Tidak Sekolah dan Inflasi. Sasarannya di kecamatan Ulumanda dan Malunda. Pihaknya sudah mengintervensi dengan menyalurkan bantuan sembako di 14 desa.
Sebelumnya Pj.Gubernur Sulbar Zudan Arif Fakrulloh mendorong agar setiap program padat karya bisa mengintervensi kemiskinan ekstrem di Sulbar
“Langkah untuk mengurangi angka kemiskinan solusinya dua, yaitu memberikan tambahan penghasilan dan mengurangi pengeluaran” kata Prpf. Zudan.
Kepala Dinsos Sulbar Rahmat Sanusi juga berkomitmen, sebagaimana arahan PJ Gubernur terus berkoordinasi dengan OPD untuk memastikan setiap program berdampak langsung ke masyarakat.
“Salah satu langkah upaya yang dilakukan adalah mempekerjakan warga terdampak kemiskinan ekstrem,” ujar Muhammad Rahmat. (jaf)