TOPOYO, RADAR SULBAR – Dalam rangkaian memperingati Hari Jadi Polwan ke-75 tahun 2023, Tim Polwan Polres Mamuju Tengah (Mateng) melaksanakan Bakti Sosial dalam upaya mengatasi masalah stunting dengan mengunjungi Posyandu Kemala Bhayangkari, yang merupakan binaan Polsek Topoyo Desa Kabubu, Kamis 24 Agustus 2023.
Dalam kunjungannya ke Posyandu Kemala Bhayangkari ini, tim Polwan Polres Mamuju Tengah menemukan bahwa ada 7 Keluarga Berisiko Stunting (KRS) yang berada di wilayah binaan Posyandu Kemala. Salah satu dari mereka adalah seorang ibu yang baru saja melahirkan.
Dalam usaha untuk membantu mengatasi masalah stunting, tim Polwan Polres Mamuju Tengah memberikan bantuan berupa beras, telur dan bingkisan kepada keluarga-keluarga ini.
Briptu Rahbiah, salah satu anggota Polwan Polres Mamuju Tengah, menjelaskan bahwa inisiatif ini merupakan bentuk nyata dari kepedulian Polwan Polres Mamuju Tengah dalam memberikan dukungan untuk percepatan penurunan angka stunting di wilayah tersebut.
“Semoga jumlah kasus stunting di Mamuju Tengah dapat semakin berkurang, dan anak-anak yang terdampak stunting dapat segera pulih dan tumbuh dengan baik,” ujar Briptu Rahbiah.
Sambutan hangat atas inisiatif ini juga datang dari Sri Wahyuni AS, seorang Penyuluh Keluarga Berencana yang bertugas di Desa Kabubu. Sri Wahyuni AS menyatakan bahwa penurunan angka stunting memerlukan kolaborasi dan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk pihak kepolisian dan berharap kegiatan ini berkesinambungan.
“Polwan Polres Mamuju Tengah telah memberikan contoh positif dengan turun langsung ke lapangan dan memberikan bantuan kepada keluarga berisiko stunting. Kerjasama ini adalah contoh nyata bagaimana berbagai instansi di masyarakat dapat bersatu dalam upaya untuk mengatasi masalah stunting,” ujar Sri Wahyuni AS.
Sebagai informasi prevalensi stunting di Mamuju Tengah pada tahun 2022 adalah sebesar 28,1 persen, yang mengalami kenaikan sebesar 1,8 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kolaborasi yang semakin kuat antara berbagai pihak, seperti kepolisian, penyuluh keluarga berencana, dan pemerintah daerah, diharapkan dapat mengatasi masalah stunting di Bumi Lalla Tassisara. (*)