POLEWALI, RADARSULBAR.CO.ID — Melalui Program Madrasah Berbagi, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Polewali Mandar Imran K Kesa terjun langsung membagikan bantuan ke Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Ma’arif Tanete Amola Desa Amola Kecamatan Binuang Kabupaten Polewali Mandar yang berada di perbatasan Desa Amola Kaleok.
Kepala Kemenag Polman Imran K Kesa terjun langsung ke Pelosok Desa Kaleo menggunakan kendaraan roda dua bersama dengan Kasi Madrasah Laupa dan beberapa ASN Kemenag Polman beriringan menuju dusun tanete yang cukup terpencil. Rombongan Kepala Kemenag Polman langsung disambut oleh siswa dan siswi MI dan MTs Al’ma’rif.
Memasuki halaman sekolah rombongan disambut pemandangan bangunan sekolah berdinding papan dan berlantai tanah yang mirip bangunan sekolah di era 70 an. Bangunan sekolah ini merupakan saksi banyaknya generasi yang telah tamat dari sekolah ini dan telah sukses.
Kepala Kantor Kemenag Polman Imran K Kesa menyampaikan, semua masyarakat dan kami di Kemenag menginginkan kualitas pendidikan di Indonesia khsusunya di Polman maju. Melalui program Kemenag berbagi ini Kemenag Polman melakukan roadshow untuk bersilaturahmi dengan masyarakat di pelosok dan memberikan bantuan yang dikumpulkan oleh guru-guru dan ASN Kemenag setiap bulannya.
“Bantuan yang diberikan ke MI Al’ma’rif Tanete Amola ini sudah masuk periode ke enam dimana setiap madrasah yang kita bantu kita beri Rp. 40 juta atau sudah Rp 240 juta bantuan yang kita berikan kepada madrasah yang membutuhkan,” terang Kepala Kantor Kemenag Polman Imran K Kesa.
Lanjutnya, yang sudah dibantu ini sudah merasakan manfaatnya dan bahagia sudah bisa belajar dalam bangunan yang layak.
Imran K Kesa mengungkapkan, di beberapa tempat di Polman masih banyak madrasah yang kondisinya memprihatinkan seperti atap bocor dan bangunan kayu seperti di MI Al’ma’rif Tanete ini kondisinya mirip sekolah diera tahun 1970 an.
Ia juga mengatakan, Dalam undang-undang pendidikan tidak ada lagi dikotomi pembangunan sekolah dan 20 peren alokasi apbn untuk pendidikan. Pemerimtah wajib mengapresiasi yang ada diswasta karena mereka datang untuk membentuk karakter anak bangsa yang perlu diapresiasi.
Ia juga menyampaikan, kegiatan ini merupakan panggilan kepedulian terhadap pendidikan didaerah kita, Kemenag menyisihkan sedikit penghasilan mereka yang kemudian disalurkan melalui program berbagi karena untuk menunggu bantuan itu tak tentu kapan datangnya.
Ketua Yayasan Al-Ma’arif Pattae center Abd Azis Nota menyampaikan, fasilitas yang ada memang masih sangat kurang tetapi yang menjadi kesyukuran ia sekolah nya memiliki bangunan musollah yang tidak dimiliki sekolah lainnya, bangunan musollah ini merupakan bantuan luar negeri yang dibangun lengkap.
“Bantuan madrasah berbagi ini kami sangat berterima kasih dan insya allah ada tambahan dari donasi pemuda berbagi sehingga dana yang bisa digunakan Rp. 50 juta,” terang Abd Azis Nota.
Kelas ini sudah banyak melahirkan generasi seperti sekolah tinggi bahkan sudah ada yang mengabdi sebagai honorer disini. tambahnya.
Kepala MI Al’ma’rif Tanete Desa Amola Paselleri menyampaikan, kami sangat terbantu karena sudah sekian lama kami idamkan bantuan perbaikan gedung sekolah dan sejak dibangun 2009 kondisi bangunan nya seperti ini.
“Dengan adanya program bantuan ini kedepan bangunan sekolah kami akan terlihat lebih baik,” ujar Paselleri.
Lanjutnya, setelah proses peletakan batu pertama ini pihaknya akan berembuk dengan komite dan masyarakat untuk pengerjaan nya karena anggaran kita maksimalkan.
Ia mengungkapkan, bangunan rombel yang akan di perbaiki selama ini dijadikan empat ruang kelas yang di tempati belajar siswa kelas I sampai kelas IV yang diisi 36 siswa dari total 48 siswa.
Sementara untuk tenaga guru terdiri sepuluh orang guru tiga orang berstatus ASN dan lainnya masih honorer. Ia juga menyampaikan, bangunan sekolah awalnya adalah bambu yang dikerjakan bersama masyarakat namun setelah rusak diganti papan. (arf/jaf)