MAMUJU, RADARSULBAR.CO.ID – Kebakaran yang menghanguskan kios depan SPBU Simbuang, Mamuju beberapa waktu lalu mengharuskan sejumlah korban tidur di tenda pengungsian.
Sayangnya, masa tanggap darurat bencana kebakaran tersebut berakhir, Minggu 20 Agustus.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Mamuju Ikhsan Lasami mengatakan, sesuai instruksi Bupati Mamuju Sitti Sutinah Suhari, masa tanggap darurat bencana berlangsung selama tiga hari, yakni Jumat 18 Agustus sampai Minggu 20 Agustus.
“Selama masa tanggap darurat, Dinsos Mamuju bersama Tagana dan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah, red) bahu membahu membantu para korban, terutama dalam hal pemenuhan kebutuhan sandang, pangan dan papan,” kata Ikhsan.
Ikhsan menyampaikan, Kementerian Sosial (Kemensos) melalui Dinsos Mamuju juga telah memberikan sejumlah bantuan kepada para korban, bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Bupati Mamuju.
“Selain itu, bantuan dari pihak swasta, relawan dan instansi lainnya juga terus berdatangan,” ujar Ikhsan.
Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Dinsos Mamuju, Irayanti mengungkapkan, sejak Jumat 18 Agustus pihaknya juga sudah mendirikan dapur umum yang setiap harinya melayani kebutuhan pangan para korban dan relawan.
“Dalam sehari itu dua kali makan, yaitu siang dan malam, satu kali makan kami menyiapkan 200 porsi, itu untuk 124 korban dan sisanya untuk para relawan yang membantu korban membersihkan dan mendirikan rumahnya,” sebut Ira.
Menurut Ira, saat ini ada beberapa korban yang memilih untuk tinggal di rumah sanak keluarga, namun beberapa masih bertahan di tenda pengungsian, sembari menunggu tempat tinggal mereka selesai diperbaiki.
“Kalau untuk dapur umum, terakhir malam ini (kemarin, red) karena kami mengikuti masa tanggap darurat yang ditetapkan pimpinan,” tandas Ira. (rzk/*)