Kesal Dituduh Gelapkan Uang Perusahaan, Anak Tega Bunuh Ibunya Sendiri

  • Bagikan
Petugas Polres Metro Depok, melakukan Olah TKP kasus pembunuhan di Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (10/8/2023).(Dok PMJNews)

DEPOK, RADARSULBAR.CO.ID – Rifki Azis Ramadhan (23), anak yang membunuh ibunya sendiri di Depok mengaku kesal lantaran dituduh menggelapkan uang dari bisnis orang tuanya.

Hal itu yang membuatnya nekat merenggut nyawa Sri Widiastuti, 43, ibunya dan membacok Bakti Ajis Munir, 48, yang merupakan ayahnya.

Bisnis keluarga di Tapos, Depok, itu sendiri merupakan pabrik pemroduksi kardus kemasan.

“Orang tuanya ada kecurigaan ke yang bersangkutan (Rifki) menggelapkan uang perusahaan,” ungkap Kapolsek Cimanggis Kompol Arief Budiharso kepada wartawan, Minggu (13/8).

Pasalnya, ia mengatakan bahwa pelaku memang mempunyai peran sebagai orang yang mengelola keuangan pabrik tersebut.

“Orang tua menilai (tersangka) kurang transparan, ada hal yang disembunyikan. Akhirnya menuduh tersangka ini,” urai Arief.

“Intinya agar lebih terbuka terkait keuangan perusahaannya tersebut. Hal ini juga menambah rasa jengkel dari tersangka,” sambungnya.

Namun begitu, Rifki mengaku tak menggelapkan uang perusahaan. Hal itu yang menyebabkan pelaku gelap mata dan melakukan perbuatan keji itu. “Kalau dari tersangka, tidak menggelapkan uang,” ucap Arief.

“Memang ada pembayaran yang delay sehingga ada permasalahan dari customer yang belum terbayar,” pungkasnya.

Sebelumnya, polisi menetapkan Rifki Azis Ramadhan, 23, sebagai tersangka atas meninggalnya Sri Widiastuti, 43, di Tapos, Depok, pada Kamis (10/8) lalu. Ia terbukti melakukan pembunuhan terhadap ibu kandungnya sendiri.

Kejadian pembunuhan itu dilakukan Rifki saat ibunya, Sri sedang makan di rumah tersebut. Arief menyebut bahwa pelaku membunuh korban dengan menusuk bagian leher, dada, serta paha yang bersangkutan.

Tak cukup sampai di situ, pelaku melakukan aksi kejinya sekali lagi terhadap ayahnya, Bakti Ajis Munir, 48, yang baru pulang ke rumah dengan cara memukul sang ayah dengan gagang golok.

“Setelah itu, korban (Munir) dibawa masuk ke kamar dan dikunci. Di situlah terjadi pergulatan dan tersangka mencoba mambacok korban kembali,” tutur Arief.

“Di dalam kamar itu korban berteriak meminta tolong. Hingga akhirnya datang masyarakat dan mendobrak paksa pintu kamar yang terkunci,” pungkasnya. (jpg)

  • Bagikan