POLEWALI RADARSULBAR.CO.ID — Sebanyak 14 mahasiswa asal negara Jepang ikut terlibat dalam kegiatan sekolah lapang kakao di Desa Rappang Kecamatan Tapango Kabupaten Polman, Kamis 10 Agustus 2023
14 mahasiswa tersebut berasal dari International Christian University (ICU) Jepang. Kedatangan mereka ikut menyemangati petani dalam budidaya kakao. Kegiatan dilaksanakan Universitas Al Asyariah Mandar (Unasman) dalam Program Matching Fund tahun 2023.
Dalam kegiatan tersebut mahasiswa asal Jepang ini memberikan testimoni olahan biji kakao yang mereka produksi selama sebulan di Polewali Mandar. Semua produk berbahan dasar biji kakao yang berasal dari petani Polewali Mandar.
Ketua tim pelaksana yang juga Dekan Fakultas Pertanian Unasman Dr Harli A. Karim mengatakan
peserta sekolah lapang terdiri dari 50 petani kakao yang berasal dari Kecamatan Mapilli dan Tapango.
Kata Harli, sekolah lapang ini merupakan bagian dari Program Matching Fund dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tahun 2023. Matching Fund adalah bentuk nyata dukungan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mendorong kolaborasi, perguruan tinggi, pemerintah dan dunia industri usaha dalam hilirisasi hasil penelitian dosen dan mahasiswa.
Unasman berhasil lolos dalam Program Matching Fund pada tahun 2023 salah satunya adalah “Aplikasi Good Agriculture Practice Kakao Berkelanjutan dengan Bahan Kimia Minimum”.
Tim Program antara lain Dr. Harli A. Karim sebagai ketua dan beranggotaan Dr. Iinnaninengseh, Nurhaya Kusmiah, STP. M.Si. dan mitra program PT Untuk Indonesia Hijau (UIH) Herwin Hartawan. Kegiatan ini juga melibatkan enam mahasiswa Unasman dalam Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Selain sekolah lapang rangkaian kegiatan Matching Fund antara lain Demplot Tanaman Kakao di Desa Rappang, Integrasi Kakao-Ternak Kambing, Pembibitan Klon Tahan Hama dan Penyakit dan berbagai pelatihan bagi petani. Termasuk hari ini dilaksanakan praktek pembuatan dan perbanyakan pestisida hayati dari jenis beuaviria bassiana dan pembuatan biofori di lahan kakao. Materi dan praktek lain adalah teknik pemangkasan tanaman kakao secara benar oleh Muhiddin, petani sukses dari Desa Tapango Barat dan pemerhati pertanian, Lasaini. (mkb/jaf)