“Komitmen dari masyarakat, terutama dari para ayah sebagai pimpinan dalam keluarga sangat penting. Keterlibatan ayah dalam pencegahan stunting akan memberikan dampak positif bagi kesehatan dan perkembangan anak,” kata Rezky
Dalam forum ini, Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang terdiri dari Kader PKK, Bidan, dan Kader KB juga menjadi sorotan utama,. TPK berperan penting dalam pendampingan remaja putri agar terhindar dari anemia dan memberikan pemahaman tentang pentingnya tablet tambah darah. Selain itu, TPK juga mendampingi ibu hamil sampai melahirkan dan membantu pemilihan alat kontrasepsi setelah melahirkan.
“Peran aktif pendamping keluarga dalam mendukung penurunan stunting sangat penting karena mereka menjadi mitra utama dalam membantu keluarga mengatasi dan mencegah stunting,” Tutur Rezky.
Pada kesempatan yang sama, Anggota Komisi IX DPR RI, Dra. Hj. Andi Ruskati Ali Baal, mengapresiasi langkah kongkret yang diambil oleh pemerintah Kabupaten Pasangkayu yang berhasil menurunkan stunting pada tahun 2022.
“Komitmen dan kerja keras Pemerintah Kabupaten Pasangkayu patut diacungi jempol. Ini menjadi contoh baik bagi daerah lain untuk mengambil langkah nyata dalam menangani stunting khususnya di Sulawesi Barat,” ucapnya.
Andi Ruskati juga mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam program “Isi Piringku”. Program ini menekankan pentingnya mengatur pola makan dengan membagi porsi makanan menjadi empat bagian yang seimbang: seperempat nasi, seperempat lauk, seperempat sayur, dan seperempat buah.
“Program “Isi Piringku” membantu keluarga dalam menyusun menu makanan sehat yang mengandung berbagai nutrisi penting. Keluarga diajarkan untuk menyusun porsi makanan yang seimbang, seperti nasi, lauk, sayur, dan buah,” terang Ruskati.
Dengan berbagai dukungan dan komitmen dari berbagai pihak, Pasangkayu menargetkan penurunan angka stunting hingga 6 persen pada tahun mendatang. keberhasilan ini bisa menjadi contoh dan inspirasi bagi daerah lain di Sulawesi Barat untuk menghadapi tantangan serupa. (ian)