MAMUJU, RADARSULBAR.CO.ID — Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menjadi salah satu fokus pemerintah saat ini. Kemudahan akses keuangan bagi pelaku UMKM pun terus ditingkatkan.
Pemprov Sulbar pun ikut menggandeng Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 6 Sulawesi Maluku dan Papua (Sulampua) dalam meningkatkan kemudahan akses keuangan tersebut.
“Saya dengan OJK bersama industri keuangan perbankan komitmen. Kami ingin memberantas rentenir dan ingin memberikan skema bantuan keuangan, kredit, CSR yang bisa mengembangkan UMKM,” kata Pj Gubernur Sulbar, Zudan Arif Fakrulloh, kemarin.
Pemprov Sulbar dan OJK Regional 6 Sulampua telah berkoordinasi langsung pekan lalu. Pertemuan itu juga membahas indeks inklusi keuangan sebagaimana arahan Presiden RI Joko Widodo.
Inklusi keuangan adalah ketersediaan akses akan berbagai lembaga, produk, dan layanan jasa keuangan formal sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masyarakat demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kami ini mendorong inklusi keuangan, berharap semua masyarakat bisa masuk ke sektor keuangan perbankan untuk mengembangkan ekonominya,” ujar Zudan.
Tidak hanya pelaku UMKM, Zudan juga merasa penting memberikan akses keuangan bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), terutama akses kredit untuk kepemilikan rumah.
Kepala OJK Regional 6 Sulampua, Darwisman menuturkan, perbankan di Sulbar terus bertumbuh positif yang didukung dengan potensi Sulbar di berbagai sektor. Baik pertanian, perikanan dan perkebunan.
“Ini perlu literasinya didorong, aksesnya dipermudah, pendampingannya juga dengan harapan dapat meningkatkan kegiatan ekonomi di Sulbar,” ucap Darwisman.
Darwisman menjelaskan, peningkatan inklusi di setiap daerah adalah salah satu amanat Presiden RI Joko Widodo yang menginginkan indeks inklusi keuangan di akhir tahun 2024 harus di angka 90 persen.
“Mudah-mudahan dengan upaya sinergi dan kolaborasi capaian itu akan terwujud. Kami tentu akan menggerakkan semua yang di bawah koordinasi OJK untuk menyukseskan program dalam wadah tim percepatan akses keuangan di daerah provinsi Sulbar,” tuturnya.
Branch Manager BRI Cabang Mamuju, Octarez Abi Ibrahim mengaku, tahun ini pihaknya telah menghimpun dana tabungan hingga Rp 1 triliun ditambah bantuan dari pusat Rp 400 miliar. Semuanya disalurkan melalui dana pinjaman.
“Sehingga dana pinjaman yang kami salurkan khususnya bagi ekonomi mikro sebesar Rp 1,4 triliun,” sebut Octarez Abi Ibrahim.
Dana pinjaman tersebut disalurkan ke tiga kabupaten di bawah naungan BRI Cabang Mamuju, yakni Kabupaten Mamuju, Mamuju Tengah (Mateng) dan Pasangkayu.
“Insya Allah penyaluran itu sudah sesuai dengan tagline kami (BRI) Memberi Makna Indonesia. Kami tidak hanya mencari profit atau keuntungan, tetapi kami juga memberdayakan segmen ekonomi mikro,” tandasnya. (ajs/*)